Beberapa waktu lalu, ramai di TikTok soal pembelian rumah di perumahan syariah yang berujung tidak mendapatkan apa-apa. Hal itu terjadi di perumahan Grand Madani Village (GMV), Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Salah satu korban, sebut saja Salim, mengatakan dirinya sudah membayar lunas DP rumah sebesar Rp 30 juta dan sudah mulai mencicil angsuran rumah selama 8 bulan. Ia dijanjikan setelah akad pembelian, dalam 15 bulan ke depan akan dilakukan serah terima kunci. Namun, hal itu tidak terjadi sampai sekarang.

Dirinya juga sudah membatalkan pembelian rumah dan dijanjikan akan dikembalikan uangnya setelah akad pembatalan. Ia dijanjikan uangnya akan kembali dalam 5 tahap atau 5 bulan. Lagi-lagi, hal itu masih belum terjadi hingga sekarang.

Ternyata, 'tipu-tipu' pengembang syariah ini tidak hanya terjadi di GMV Bogor saja. Dari keterangan Salim, hal itu juga terjadi di Bekasi dan Bandung.

"Kalau saya yang di Cileungsi. Jadi (perumahan ini) ada 3 cabang, Bekasi, Cileungsi sama Bandung dan itu bermasalah semua," ungkapnya kepada detikProperti beberapa waktu lalu.

detikProperti pun mencoba untuk menelusuri keberadaan perumahan tersebut. Hasilnya, rumah di perumahan Grand Madani Village cabang Bekasi sempat ada di situs jual-beli rumah.

Akan tetapi, kini rumah tersebut sudah tidak tersedia lagi. Laman tersebut terakhir kali diupdate pada 2020 silam.

"Properti ini sudah tidak lagi tersedia," tulis situs tersebut.

Hal serupa juga terjadi di cabang Bandung. Rumah GMV cabang Bandung juga sempat ada di situs jual-beli rumah, namun kini sudah tak tersedia. Laman tersebut terakhir kali diupdate pada 2020.

"Properti ini tidak lagi tersedia," tulis laman tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Salim membeli rumah di perumahan syariah GMV, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ia sudah membayar DP dan mencicil rumah, namun tak kunjung mendapatkannya.

Hingga saat ini, perumahan tersebut masih ada rumah-rumah yang belum selesai dibangun. Bahkan jalanan menuju rumah tersebut juga belum selesai dibuat.