.webp)
Ketersediaan air bersih dibutuhkan di setiap rumah. Sebab, salah satu kriteria rumah layak huni adalah tersedianya air bersih.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membuat sistem penyediaan air minum (SPAM) di berbagai daerah. Apalagi, mulai masuknya ke musim penghujan, diharapkan ketersediaan air akan melimpah.
"Karena ini dari penyediaan air tentu ini banyaknya dari IPA, instalasi pengolahan air, itu biasanya dimiliki pemerintah daerah. Tetapi belakangan kita juga bikin SPAM Regional, sistem penyediaan air minum regional. Jadi satu tempat pengelolaan air tetapi melayani beberapa daerah," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah di Indonesia Arena GBK Jakarta, Jumat (1/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan memang air tuh nggak bisa dipaksa untuk lewat daerah tertentu, makanya beberapa kota atau daerah yang berdekatan sumber airnya ini aksesnya ada, makanya dibikin SPAM. Tentunya kita berharap lebih mudah (dapat air) karena musim hujan, airnya banyak," sambungnya.
Pemanfaatan SPAM tersebut juga diperkuat dengan adanya Instruksi Presiden (Inpres) mengenai Sanitasi dan Air Bersih. Melalui Inpres tersebut diharapkan air dari SPAM dapat mengalir langsung ke rumah warga, karena hingga saat ini penyaluran air dengan standard air minum masih belum maksimal.
"Jadi kita ini membangun yang namanya sistem penyediaan air minum, mulai dari air bakunya, diolah oleh instalasi pengolahan air dan kemudian didistribusikan sampai mungkin reservoir distribusi, tapi pada saat ke rumah tangga, SR, sambungan rumah tangga, sering kali nggak dikerjakan oleh pemerintah daerah, PDAM, padahal itu kewajiban mereka. Oleh karena itu kalau kalian dengar idle capacity, itu airnya sudah tersedia, tapi tidak disalurkan ke rumah-rumah penduduk," ungkapnya.
"Inpres ini ingin memastikan bahwa pada proyek strategis nasional, PSN itu yang sudah menghasilkan air akan dipastikan sambungan rumahnya ada," pungkasnya.
Sehubungan dengan permasalahan air, Indonesia akan menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10 pada Mei 2024 mendatang di Bali. Sebagai informasi, World Water Forum sendiri merupakan forum lintas batas terbesar di dunia yang fokus dalam pembahasan isu-isu air dan mencari solusi global sebagai jawaban atas isu-isu tersebut.
Salah satu rangkaian acara World Water Forum adalah adanya pameran Water Art Installation. Zainal mengatakan, tujuan adanya acara ini adalah untuk memberikan kesadaran pada masyarakat terkait permasalahan air yang ada. Ia juga berharap, melalui pameran tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya anak-anak muda terkait pengolahan air.
"Kita menghadapi problem tentang air ini sangat besar terus tindak lanjutnya apa? Oleh karena itu kita dorong, kita membuat pameran tapi dengan cara yang lebih pas untuk anak muda," tuturnya.
Pameran Art Water Constelation diselenggarakan di Indonesia Arena GBK Jakarta pada 1-4 Desember 2023, mulai dari pukul 07.00-21.00 WIB. Acara ini tidak dipungut biaya apapun alias gratis.
(abr/zlf)
