Seberapa Siap RI Memasuki Era Smart City? Teknologi Jadi Kunci

Seberapa Siap RI Memasuki Era Smart City? Teknologi Jadi Kunci

Dana Aditiasari - detikProperti
Jumat, 24 Nov 2023 07:58 WIB
smart city
Ilsutrasi smart city (Foto: istimewa)
Jakarta -

Penataan kota dan kawasan tak bisa lagi dilakukan dengan cara lawas. Pendekatan smart city jadi pilihan cara yang digunakan untuk mendorong pengembangan kawasan yang lebih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggal di dalamnya.

Kementerian Kominfo melalui Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP) bersama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PUPR, Kantor Staf Presiden, Kementerian Keuangan, Kemenko Perekonomian, dan Kementerian PANRB menginisiasi penyelenggaraan Gerakan Menuju 100 Smart City.

Apa Itu Smart City?

Mengutip laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, smart city atau kota pintar merupakan upaya-upaya inovatif yang dilakukan ekosistem kota dalam mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam penerapannya, smart city mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dengan infrastruktur fisik, ekonomi dan sosial dalam sebuah kawasan untuk melakukan taat kelola kota atau kawasan itu sendiri dalam rangka memperbaiki layanan publik dan meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan warga yang tinggal di dalamnya dengan cara yang lebih efisien.

Seberapa Siap RI Memasuki Era Kota Pintar?

Menyadari pentingnya teknologi dalam menciptakan efisiensi dalam berbagai hal termasuk salah satunya untuk menciptakan kota pintar atau smart city, PT Lintas Teknologi Indonesia menggelar seminar bertajuk, "Smart Society 5.0 for Indonesia" yang digelar di Ballroom, The Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, pada Kamis (23/11/2023) lalu.

ADVERTISEMENT

Dalam seminar itu, dibahas soal peluang penerapan teknologi dalam rangka menuju era digital unggul, yang memberikan manfaat dan implikasi positif untuk industri, individu, dan masyarakat.

Di sektor industri, inovasi menjadi krusial untuk menghadirkan solusi yang optimal dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat. Bagi individu, penerapan konsep Society 5.0 berdampak signifikan terhadap cara berpikir dan perilaku, baik pada tingkat individu maupun masyarakat secara keseluruhan.

Manfaatnya bagi Indonesia mencakup peningkatan dan optimalisasi kualitas layanan publik, peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi melalui transformasi pola kerja dan bisnis. Hal ini pada akhirnya dapat berpengaruh positif pada pendapatan.

President Director PT Lintas Teknologi Indonesia Muhamad Paisol, menyampaikan bahwa seminar tersebut membahas berbagai topik, antara lain terkait inovasi digital, bisnis berkelanjutan, big data dan AI (Artificial Intelligence) dan peran krusial perusahaan telekomunikasi dalam membentuk peta jalan digital Indonesia.

"Para peserta kami undang untuk mendapatkan lebih banyak wawasan berharga dan menciptakan masa depan Indonesia yang cerdas secara digital.
Artinya, mereka mampu memanfaatkan dan mendapatkan keuntungan dari perkembangan teknologi," ujar Paisol.

Lebih lanjut Paisol menuturkan, gelaran seminar tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen Lintas Group sebagai penyokong teknologi ICT, untuk terus mendorong akselerasi transformasi digital di Indonesia.

"Harapan kami melalui seminar ini kolaborasi antar sektor industri, pelaku bisnis, penyedia teknologi dan pemangku kebijakan, dapat melahirkan berbagai inovasi pengembangan teknologi dan ekosistem ekonomi digital di tanah air," ucapnya.

Sementara itu, Dirjen SDPPI, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Ismail, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap upaya berbagai pihak untuk membangun infrastruktur digital lebih merata dan Press Release For Immediate Release mendorong kepemimpinan digital di Indonesia.

"Indonesia berkomitmen penuh untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekosistem digital melalui berbagai inisiatif," ujar Ismail dalam paparannya.

Ismail menambahkan bahwa kolaborasi dapat menjadi kunci untuk membangun Society 5.0.

"Dalam kolaborasi ini, pemerintah harus pandai menjadi orkestrator, penyedia layanan telekomunikasi dari sisi infrastruktur juga harus berjalan dengan sustainable dan terjamin untuk memastikan kesiapan infrastruktur. Di sisi lain, aplikasi dan solusi kreatif dari anak bangsa kita juga harus tumbuh dengan cepat dan tepat untuk mendukung digital talent yang akan muncul dari generasi muda kita di masa depan," tegas dia.

(dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads