Agen properti memang bertugas menjadi jembatan antara penjual dan pembeli properti, contohnya seperti rumah. Tentunya, ketika menjual rumah ada saja cerita unik di baliknya.

Hal itu dirasakan oleh Lisa Kuntjoro si 'Ratu Pondok Indah'. Lisa sudah menjadi agen properti sejak 1991. Ia memiliki 'spesialisasi' menjual properti di kawasan Pondok Indah, Jakarta selatan.

Selama berkecimpung menjadi agen properti, ia banyak menemukan cerita unik di balik rumah-rumah yang ia jual. Salah satunya rumah yang berada di dekat rumah sakit Pondok Indah.

Lisa butuh waktu sekitar 5 tahun untuk bisa menjual rumah tersebut. Adapun, kejadiannya sekitar tahun 2010-2011 silam. Alasan rumah itu lama sekali terjual karena rumah mangkrak alias belum selesai. Hal ini membuat calon pembeli takut.

"Kurang lebih 5 tahun. Karena apa? Rumahnya mangkrak, orang takut, berhantu, terus orang mau masuk ke situ.. wah emang benar di situ agak mistis juga, dekat rumah sakit. Tapi saya punya keyakinan bahwa ini bisa terjual," ungkapnya kepada detikcom, Sabtu (11/11/2023).

Saking lamanya tidak terjual, pemilik rumah sampai menyerah dan meminta Lisa berhenti untuk memasarkan rumahnya. Pemilik rumah tersebut juga mengatakan pada Lisa kalau rumah tersebut akan diperbaiki saja, namun rumah tersebut tak kunjung diperbaiki. Akhirnya rumah tersebut kembali dipasarkan walaupun masih mangkrak.

"Akhirnya rumah itu dipakai sama preman, orang mabuk, orang minum, di situ. Karena apa? Karena kan nggak bertuan. Namanya rumah mangkrak, belum ada pintu, tapi sudah ada atap. Akhirnya terjadilah pertikaian, terjadilah bunuh-bunuhan di situ. Singkat kata, orang jadi tambah 'alergi' kan, mana sampai di-police line lah, akhirnya diuruslah itu ya cukup makan waktu. Sisa-sisanya kan orang-orang rumor 'itu bekas orang bunuh di situ'," tuturnya.

Dari pengakuan Lisa, orang yang memiliki indera keenam atau sixth sense memang bisa merasakan hal-hal yang 'aneh' di rumah itu. Lisa juga pernah diperingatkan anaknya, yang bisa merasakan suatu 'hal', untuk tak memasuki area basement rumah tersebut.

Adapun, pemilik rumah itu sempat mengunjungi rumahnya kembali untuk didoakan. Namun, ketika mengunjungi rumah tersebut ia menginjak papan yang lapuk dan membuatnya terjatuh hingga tangannya patah. Tak lama setelah kejadian itu, diadakanlah pengajian di rumah tersebut untuk 'membersihkan' rumah.

"Setelah doa-doa di situ, terus yang punya rumah bikin pengajian di situ, lama-lama 'bersih'. Akhirnya (rumah) itu kejual dong. Klienku yang beli rumah itu pertimbangannya 1,5 tahun," ungkapnya sembari tertawa.

Pembeli rumah tersebut awalnya melihat rumah yang dipasarkan Lisa ketika ingin ke rumah sakit Pondok Indah. Kala itu, rumah itu belum terjual karena harga yang ditawarkan pembeli rumah belum cocok.

"Terus 1,5 tahun kemudian, klien yang sama ke rumah sakit itu. Banner-ku (penjualan rumah) masih ada, dia kontak aku lagi 'kok belum laku ya?' 'iya nih, kayaknya yang beli mesti bapak' 'kenapa Lisa?' 'ya iya bapak yang kontak saya lagi 1,5 tahun kemudian bapak kontak lagi' aku bilang gitu. 'Oh gitu ya? sekarang harganya berapa?' 'sekarang harganya sudah bagus nih, sudah turun' akhirnya rumah itu dibeli sama klienku dan sekarang dibetulin, rumahnya jadi bagus banget," kata Lisa sambil menirukan suara klien-nya.

"Cerita-cerita kayak gitu aku nggak pernah lupa," pungkasnya.

Video Rumah Indis di Porong Sidoarjo Ini Berusia Seabad Lebih

Video Rumah Indis di Porong Sidoarjo Ini Berusia Seabad Lebih