Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau proses akhir renovasi Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Kamis, 9 November 2023.
Peninjauan gedung KBRI Tokyo diawali dengan pemaparan proses pembangunan oleh arsitek dari Kisho Kurokawa, Keisuke Hirata, dan General Project Manager Taisei Corporation Tomonori Furukawa.
Basuki mengungkapkan dalam renovasi yang dilakukan sejak April 2021 itu secara arsitektural dan material-materialnya menggunakan bahan dari Indonesia. "Ada kontribusi dari (PT) Adhi Karya. Yang sangat membanggakan banyak sekali arsitektural dan material-material yang dibawa dari Indonesia seperti marmer, granit dan batu candi," ungkap Basuki dalam pernyataan tertulis KBRI Tokyo yang diterima detikproperti, Jumat (10/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari peninjauan dan diskusi dengan desainer dan kontraktornya, lanjut Basuki yang didampingi Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, konstruksi gedung KBRI ini menggunakan rigid system. Karena itu mereka menjamin bangunan akan lebih kuat, aman, dan tahan gempa. Dari sisi keamanan juga sesuai standar Jepang seperti halnya tangga darurat yang ada di luar bangunan Gedung. Ia memperkirakan gedung tersebut dapat diresmikan dua pekan ke depan.
Dalam kesempatan itu Menteri Basuki mengungkapkan rencana untuk merenovasi kantor-kantor KBRI di sejumlah negara yang kondisinya sudah cukup tua. Hal ini, kata dia, sesuai dengan arahan dan identifikasi Presiden Joko Widodo setiap kali singgah saat melawat ke luar negeri.
"Kami tahun depan akan membangun (KBRI) Kuala Lumpur. (Untuk KBRI) Washington DC sudah kita survei. Gedung KBRI Tokyo bisa menjadi contoh dari sisi arsitektur bangunan dan eco-friendly," tambahnya.
Sementara itu Dubes Heri Akhmadi menyatakan bahwa gedung KBRI ini menjadi etalase kebhinekaan Indonesia. Sebab interiornya menggunakan tema batik dan ornamen seni lain dari berbagai daerah di Indonesia.
Menteri Basuki sehari sebelumnya menerima bintang jasa The Order of the Rising Sun Gold and Silver Star dari pemerintah Jepang. Turut menerima penghargaan Menteri Luar Negeri RI 2001-2009 Noer Hassan Wirajuda (The Grand Cordon of the Order of the Rising Sun), dan Prof Dr. Djodjok Soepardjo, M.Litt. dari Universitas Negeri Surabaya.
(jat/dna)