Tahun 2023 menyisakan beberapa bulan lagi dan sepanjang tahun 2023 ini perekonomian Indonesia cukup baik yang ditopang oleh komoditas dan konsumsi masyarakat yang besar. Hal ini membuat Indonesia menjadi sedikit negara yang diminati untuk masuknya investasi asing termasuk ke sektor properti.
Menurut Head of Research DBS Group Maynard Arif, dibandingkan negara-negara ASEAN Indonesia masih lebih baik dengan ekonomi yang digerakkan oleh permintaan domestik dan terus menunjukkan angka-angka makro yang positif dengan inflasi kembali ke kisaran target yang membuat pertumbuhan ekonomi lebih kuat.
"Situasi ini akan berdampak bagus untuk bisnis properti dan kawasan ASEAN khususnya Indonesia telah mendapatkan manfaat dari investasi China dan perusahaan multinasional negara-negara barat. Kondisi ini juga akan mendorong tingkat konsumsi masyarakat yang lebih tinggi termasuk untuk aktivitas pariwisata hingga membeli properti," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal lainnya pemerintah juga mendukung dengan membangun infrasturktur yang begitu masif bukan hanya di Pulau Jawa tapi merata di seluruh Indonesia. Kondisi ini berdampak pada bagian timur Indonesia khususnya Kota Makassar yang merupakan kawasan dengan populasi paling padat dan terus menunjukkan geliat ekonomi sejak beberapa tahun terakhir dan berdampak langsung pada sektor propertinya.
Berdasarkan indeks data harga rumah yang dirilis 99.co Indonesia (Rumah123.com), Makassar kembali mencatatkan kenaikan harga secara tahunan dengan angka tertinggi hingga 10,2 persen. Menurut General Manager 99 Group Indonesia Shafirra Shikka, ada beberapa alasan yang membuat sektor properti di Makassar bisa berkembang dengan baik.
"Alasan yang memengaruhi tren peningkatan bisnis properti di Kota Makassar yaitu posisinya sebagai salah satu kota modern dengan fasilitas komersial dan publik yang lengkap. Kemudian terkait perkembangan ini membuat kota ini sangat menarik untuk dikembangkan proyek properti oleh pengembang nasional," jelasnya.
Selain itu ada beberapa proyek infrastruktur besar yang tak urung ikut mendorong geliat bisnis di kota ini. Diantaranya pembangunan jalan bypass Makassar-Maros-Sungguminasa/Gowa-Takalar (Mamminasata), penyelesaian Makassar New Port, hingga jalur kereta api Makassar-Parepare yang akan semakin meningkatkan geliat perekonomian kota ini.
"Berbagai indikator dan perkembangan ini membuat Makassar menjadi sangat menjanjikan khususnya bagi bisnis properti. Situasi ini masih akan terus berlanjut dengan tren pertumbuhan hingga tahun-tahun ke depan dan akan semakin potensial untuk investasi properti," imbuh Shafirra.
Sektor swasta ikut merespon situasi ini seperti pengembangan township baru Summarecon Mutiara Makassar (SMM) oleh PT Summarecon Agung Tbk yang berkolaborasi dengan Mutiara Property. Dikembangkan di atas lahan seluas 500 ha, SMM dikonsep untuk menjadi proyek pertama di kawasan sebagai Aeroport City.
Menurut Presiden Direktur Summarecon Adrianto P. Adhi, konsep yang dihadirkan ini terkait dengan lokasinya yang ideal untuk hunian, lifestyle, dan bisnis dengan dukungan infrastruktur strategis seperti dekat ke Bandara Sultan Hasanuddin (4 km), Makassar New Port (5 km), dan exit langsung tol Ir. Sutami di Km. 8.
"Makassar merupakan pintu gerbang ekonomi Indonesia bagian timur dan seiring perkembangannya telah menjadi satu wilayah strategis di kawasan ASEAN. Pertumbuhan ekonomi masyarakatnya yang tinggi juga berdampak pada perubahan lifestyle termasuk kebutuhan hunian yang kami hadirkan," ujarnya.
Mengutip www.summareconmutiara.com, konsep yang dihadirkan di SMM merupakan yang terbaru yang akan mengintegrasikan hunian dengan zona komersial dan menjadi pusat bisnis dan perdagangan. Kawasannya akan menyediakan berbagai pilihan yang lengkap dan akan didukung dengan berbagai sarana sesuai kebutuhan kawasannya seperti hotel, convention hall, dan sebagainya. Situasi ini akan terus mendorong berbagai potensi bisnis bukan hanya properti tapi juga sektor pariwisata.
(dna/zlf)