Makan Waktu Belasan Tahun, Begini Perjalanan Kota Mandiri Gading Serpong

Makan Waktu Belasan Tahun, Begini Perjalanan Kota Mandiri Gading Serpong

Dian Saputra - detikProperti
Minggu, 29 Okt 2023 19:09 WIB
Kawasan Gading Serpong/Dok Ist
Foto: Kawasan Gading Serpong/Dok Ist
Jakarta -

Gading Serpong sebagai kota mandiri dengan berbagai fasilitas dan infrastruktur lengkap serta memadai melalui perjalanan panjang untuk mencapai kesuksesannya seperti sekarang.

Setidaknya, PT Paramount Enterprise International (PEI) sebagai perusahaan pengembang Kota Gading Serpong membutuhkan waktu sekitar 17 tahun untuk menghasilkan produk terbaik yang bisa diterima khalayak yang mencakup residensial, perhotelan, layanan kesehatan, energi, dan lainnya.

"Kita bisa melihat betapa visionernya para pendiri Kota Gading Serpong yang saat itu terpikir untuk membangun sebuah konsep Jakarta Baru Cosmopolitan. Saat berpisah berbagai aturan ditetapkan dan dengan pemisahan itu malah membuat kawasan Gading Serpong ini menjadi sangat luar biasa. Rasanya belum ada pengembangan sebuah kawasan yang dilakukan bersama-sama dan menjadi semaju seperti kawasan Gading Serpong," ujar M. Nawawi, Presiden Direktur PEI, berdasarkan informasi yang didapatkan detikcom baru-baru ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjalanan Garding Serpong sebagai kota mandiri dimulai sejak dikembangkan secara joint antara Batik Keris Group dengan Summarecon sejak tahun 1993. Tahun 2006 kedua perusahaan berpisah dengan membagi kawasannya masing-masing 1.000 hektare untuk dikembangkan.

Pengembangan Garding Serpong kemudian dilanjutkan oleh PEI melalui arm business-nya Paramount Land.

ADVERTISEMENT

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Pada tahun 2007, PEI meluncurkan klaster hunian premium di Gading Serpong bernama Serenande Lake yang diserap pasar dengan sangat baik. Lalu, pada tahun 2010, hadir hotel pertama di kawasan, yaitu Atria Hotel, seiring populasi yang terus meningkat dan kebutuhan kawasan akan sebuah hotel.

Pada tahun 2012, kembali dibuka fasilitas untuk memenuhi kebutuhan kawasan yaitu Bethsaida Hospital, Fame Hotel GS, Parador Hotels & Resorts, dan sebagainya. Bukan hanya di Gading Serpong, PEI terus bergerak dengan mengembangkan Paramount Village Semarang sejak tahun 2013 termasuk menghadirkan Atria Hotel Malang.

Sampai saat ini, PEI telah mengelola sembilan hotel dengan enam, di antaranya di Gading Serpong. Terus bergerak, pada tahun 2017, hadir Seraphim Medical Center yang didirikan sebagai sistem pelayanan kesehatan yang inovatif untuk meningkatkan kesehatan dan gaya hidup yang lebih baik.

Tahun 2021 kembali dihadirkan sebuah kawasan township kompak seluas 400 hektare, yaitu Paramount Petals di Cikupa, Tangerang, Banten. PEI juga terus memperkuat layanan kesehatan dengan menghadirkan Bethsaida Hospital di Serang, Banten.

Untuk pengembangan propertinya, hingga saat ini, ada tiga proyek township yang tengah digarap, yaitu Gading Serpong, Paramount Petals, dan Paramount Village Semarang.

Untuk mempertahankan bisnis, Nawawi menyebut penyediaan tanah menjadi salah satu langkah yang paling krusial. Teorinya, jika sudah memasarkan 1 maka harus disiapkan lahan seluas 10 kalinya. Sebagai gambaran, Gading Serpong mengonsumsi tanah sekitar 18 hektare per tahun dan karena itu harus bisa disediakan lahan seluas 180 hektare.

"Di usia kami yang 17 tahun ini kami juga menyiapkan strategi yang dikemas dalam rencana pembangunan lima tahun (Repelita) sehingga bisnis yang kami lakukan bisa berkelanjutan. Untuk kawasan Gading Serpong sendiri lahan itu sudah sangat langka makanya kawasan ini akan difokuskan untuk menjadi recurring income perusahaan," jelasnya.

Saat ini, porsi recurring income perusahaan masih kurang dari 20%. Namun, dalam lima tahun ke depan, akan ditingkatkan untuk menjadi 40% dengan kawasan Gading Serpong yang menjadi tulang punggungnya. Untuk mesin penjualan, ditargetkan setiap bulan bisa dibukukkan penjualan sekitar Rp 500 miliar sehingga kinerja satu tahun sekitar Rp 6 triliun.

Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain. Baik itu berkaitan dengan hukum, konstruksi, pembiayaan dan lainnya, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan Kamu via email ke tanya@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.

Halaman 2 dari 2
(dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads