- Drainase Adalah
- Jenis Drainase Menurut Sejarah Pembuatannya 1. Drainase Alami 2. Drainase Buatan Menurut Letak Bangunan 1. Drainase Permukaan Tanah 2. Drainase Bawah Permukaan Tanah Menurut Fungsinya 1. Single Purpose 2. Multi Purpose Menurut Konstruksi 1. Saluran Terbuka 2. Saluran Tertutup Menurut Bentuk Jaringan 1. Drainase Siku 2. Drainase alamiah 3. Drainase Paralel 4. Drainase Jaring-jaring 5. Drainase Radial 6. Drainase Gridiron
- Fungsi Drainase
- Tips Menangani Permasalahan pada Drainase
Drainase seringkali disebut dalam dunia pembangunan atau konstruksi. Istilah ini merujuk kepada sebuah konstruksi yang menjadi tempat untuk mengalirkan air.
Saluran ini menjadi hal yang penting bagi berbagai bangunan untuk mengurangi adanya genangan air. Berikut penjelasan mengenai drainase.
Drainase Adalah
Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dikutip dari buku Drainase Perkotaan oleh Riyanto Haribowo dan Suhardjono, drainase adalah prasarana yang berfungsi untuk mengalirkan kelebihan air dari suatu kawasan ke badan air penerima. Misalnya sungai, danau kolam retensi, laut, kolam tandon, sumur resapan dan resapan lain yang ramah lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Drainase sendiri berasal dari kata drainage yang berarti mengalirkan, mengeringkan, menguras, membuang dan mengalihkan air. Dalam bidang teknik sipil, drainase didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari hujan, rembesan maupun air irigasi dari suatu kawasan lahan. Sehingga fungsi kawasan lahan tak terganggu.
Mengutip Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Ngawi, drainase juga dapat meminimalkan dampak negatif dari aliran limpasan untuk kualitas air sungai. Selain itu juga mengurangi genangan yang bisa menjadi sarang nyamuk penyebab penyakit.
Jenis Drainase
Drainase mempunyai banyak jenis. Adapun jenis-jenis tersebut dilihat dari berbagai aspek. Mengutip repository Universitas Islam Riau dan buku Hidrologi oleh Okma Yendri dkk, berikut jenis-jenis saluran drainase:
Menurut Sejarah Pembuatannya
Menurut sejarah terbentuknya, drainase terbentuk dalam dua cara, yaitu alamiah dan buatan. Begini penjelasannya.
1. Drainase Alami
Drainase alami terbentuk secara alami dan tidak terdapat bangunan penunjang, seperti bangunan pelimpah, pasangan batu/beton, gorong-gorong dan lainnya. Saluran ini terbentuk karena gerusan air yang bergerak akibat gravitasi. Sehingga, lambat laun membentuk jalur air permanen seperti sungai.
2. Drainase Buatan
Drainase buatan dibuat dengan tujuan tertentu. Drainase ini memerlukan bangunan-bangunan khusus seperti selokan, pasangan batu/ beton, gorong-gorong, pipa-pipa dan sebagainya.
Menurut Letak Bangunan
Berdasarkan letak bangunan, drainase terbagi menjadi drainase permukaan tanah dan di bawah permukaan tanah. Berikut informasinya:
1. Drainase Permukaan Tanah
Drainase permukaan tanah adalah saluran yang berada di atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan. Analisa alirannya merupakan analisa open channel flow.
2. Drainase Bawah Permukaan Tanah
Drainase bawah permukaan tanah bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media di bawah permukaan tanah karena alasan tertentu.
Menurut Fungsinya
Berdasarkan fungsinya, drainase terbagi menjadi dua, yaitu single purpose dan juga multi purpose. Perbedaannya adalah sebagai berikut:
1. Single Purpose
Maksud dari single purpose adalah saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan. Misalnya, air hujan saja atau jenis air buangan lainnya.
2. Multi Purpose
Multi purpose maksudnya adalah sa;uran yang berfungsi mengalirkan air buangan rumah tangga dan air hujan secara bersamaan.
Menurut Konstruksi
Drainase berdasarkan konstruksi terbagi menjadi saluran terbuka dan juga tertutup. Apa perbedaannya?
1. Saluran Terbuka
Saluran terbuka adalah saluran yang konstruksi bagian atasnya terbuka dan berhubungan dengan udara luar. Biasanya, drainase ini digunakan untuk mengalirkan air yang tak mengandung limbah berbahaya, misalnya air hujan.
2. Saluran Tertutup
Saluran tertutup adalah saluran yang konstruksi bagian atasnya tertutup dan tidak berhubungan dengan udara luar. Seringkali, saluran ini digunakan untuk aliran air kotor atau untuk saluran yang ada di tengah kota.
Menurut Bentuk Jaringan
Jaringan drainase terbagi menjadi enam kategori berdasarkan bentuknya. Mulai dari drainase siku, paralel, lapangan hijau, natural, radial dan neto.
1. Drainase Siku
Sistem drainase berbentuk siku merupakan jenis drainase yang biasanya dibangun di wilayah dengan permukaan dari sungai yang ada di sekitarnya. Drainase jenis ini digunakan untuk membuang air sungai ke tempat akhir pembuangan.
2. Drainase alamiah
Drainase jenis ini mempunyai bentuk yang mirip dengan drainase siku. Akan tetapi saluran cabang dan utamanya berbentuk seperti panah.
3. Drainase Paralel
Drainase paralel adalah dimana sistem saluran air utama sejajar dengan saluran cabang lainnya.
4. Drainase Jaring-jaring
Sistem drainase jaring-jaring dibentuk mengikuti arah jalan raya. Sistem ini juga banyak digunakan di wilayah dengan topografi yang relatif datar.
5. Drainase Radial
Drainase radial biasanya diterapkan pada daerah perbukitan. Saluran cabangnya menyebar ke berbagai arah.
6. Drainase Gridiron
Sistem drainase gridiron mempunyai saluran utama yang ada di sisi paling ujung serta saluran cabangnya tidak membentuk lingkaran seperti drainase paralel. Umumnya, drainase ini digunakan di daerah pinggir sungai.
Fungsi Drainase
Tujuan utama dari adanya drainase yaitu memastikan fasilitas, khususnya jalan tetap kering dan tidak bisa diakses oleh air. Jadi jalan akan aman dan nyaman setiap hari. Berikut beberapa fungsi drainase:
- Membuang air hujan yang tergenang di tempat umum
- Membuang air limbah seperti limbah domestik atau industri
- Mencegah risiko banjir
- Mendukung sanitasi wilayah dan mengurangi risiko penyakit, seperti demam berdarah
- Mempertahankan keberlangsungan dan melindungi infrastruktur yang ada.
Tips Menangani Permasalahan pada Drainase
Ada beberapa masalah yang kerap terjadi pada sistem drainase, mulai dari adanya peningkatan populasi penduduk, proses pengolahan sampah yang tak diperhatikan, tanah yang ambles sebab eksploitasi berlebihan, kurangnya koordinasi dan sinkronisasi dan infrastruktur yang ada hingga minimnya kesadaran masyarakat, misalnya perhatian yang kurang terhadap pengolahan limbah rumah tangga.
Tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan drainase adalah:
- Melakukan edukasi tentang pentingnya mengelola sampah, termasuk limbah rumah tangga pada masyarakat. Dijelaskan pula bahwa saluran drainase bukanlah tempat pembuangan sampah
- Pemerintah setempat bisa memberi sanksi tegas terhadap pelaku pembuang sampah sembarangan
- Membangun bak kontrol dan penyaringan sampah di saluran drainase untuk memperlancar aliran air dan mengurangi penumpukan sampah
- Peningkatan konservasi alam untuk memperbaiki kondisi lingkungan
- Diperlukan fasilitas pengaturan limpasan air hujan, seperti penggunaan sistem pengumpulan air hujan dan juga fasilitas resapan air hujan
Itulah penjelasan mengenai drainase. Semoga artikel ini membantumu ya.
(elk/row)