Beberapa akses jalan masuk menuju Hotel Sultan ditutup oleh Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK). Sulitnya akses masuk menuju Hotel Sultan serta kasus sengketa yang belum selesai ini membuat banyak pengunjung yang membatalkan kegiatannya di Hotel Sultan.
Penutupan jalan tersebut merupakan imbas dari sengketa lahan yang masih terjadi hingga saat ini. Adapun, beberapa akses jalan masuk yang ditutup adalah akses jalan dari Jalan Gatot Subroto dan dari pintu 8 Gelora Bung Karno. Saat ini, akses jalan masuk yang dibuka hanya dari Jalan Jenderal Sudirman saja.
"Jadi sudah ada event yang sudah booking di kita batal, mungkin saya nggak perlu menyebutkan event-nya tapi ada event internasional yang cukup besar lah. Kejuaraan basket itu kan dunia, tadinya di kita dibooking terus dibatalin, yang kedua waktu KTT ASEAN juga banyak yang batal juga," kata Vice President Operation Hotel Sultan, I Nyoman Sarya kepada wartawan di kawasan Hotel Sultan, Kamis (26/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah pemasangan plang dan penutupan akses jalan pada 4 Oktober 2023, semakin terasa dampak bagi Hotel Sultan. Mulai dari acara perusahaan hingga pernikahan batal semua memakai venue di Hotel Sultan. Namun, masih ada juga beberapa yang masih tetap menggunakan tempat di Hotel Sultan.
"Okupansi ya biasa. Biasanya kita sebelum ada gonjang-ganjing berita ini, kita kan jumlah kamarnya cukup besar, ya kalau hari-hari biasa bisa 50-60%. Bahkan hari-hari tertentu kalau ada event bisa full," kata Nyoman Sarya.
Ia menuturkan, okupansi hotel setiap harinya beragam. Jadi, kadang naik dan kadang turun.
"Kalau seperti tadi malam, tadi malam kebetulan ada event dari Kemendikbud ada juga dari Bawaslu ya kita (okupansinya) di atas 90%. Walaupun dengan satu akses," ungkap Nyoman.
"Dengan tidak adanya event atau event cancel itu di bawah 20% (okupansinya), beda sekali dengan normal karena berita ini sangat mengganggu kita di samping itu juga karena akses (yang sulit)," tambahnya.
Sebagai informasi, Hotel Sultan memiliki 705 kamar ditambah dengan apartemen yang ada 226 unit. Adapun jumlah karyawan Hotel Sultan kurang lebih 800 orang.
Nyoman mengatakan, meski Hotel Sultan masih ada masalah sengketa lahan, operasional hotel tetap berjalan.
"Kita masih tetap operasional sambil melihat. Karena kami kan tugasnya di operasional, kami hanya berdasarkan arahan dari PT maupun dari kuasa hukum. Jadi kami waktu itu menanyakan ke kuasa hukum mengenai apakah kami tetap menerima bookingan? Tetap jalan. Makanya kami tetap menerima bookingan itu," ujar Nyoman.
Sementara itu, untuk Apartemen Sultan atau The Sultan Residence, masih banyak diisi oleh penghuni. Sebagian besar penghuni apartemen tersebut adalah yang memang tinggal untuk waktu yang lama.
"Kalau apartemen ini, 80% itu long stay," pungkasnya.
(abr/dna)