Pak Cecep, nama seorang insinyur itu, tinggal sendirian di rumah besar yang terbengkalai. Rumah tersebut tidak ada listrik, namun ada sebuah lampu karya Pak Cecep yang menerangi rumah itu walaupun agak remang-remang. Di rumahnya terdapat sebuah sumur, namun airnya terlihat keruh berwarna keabu-abuan.
Salah satu YouTuber, Eko Nuryanto pemilik akun YouTube Eko Pedia bercerita, ia sempat mengunjungi rumah Pak Cecep yang terbengkalai itu. Suasananya sedikit menyeramkan karena rumahnya menjadi salah satu yang terbesar di daerah tersebut serta berada di hook jalan dan ditumbuhi pohon beringin.
"Kalau lihat kondisi rumahnya prihatin sih. Jadi banyak pohon-pohon beringin besar gitu di halaman rumah juga di dalam rumahnya," kata Eko kepada detikcom, Rabu (25/10/2023).
Di pekarangan rumahnya juga ada beberapa hewan yang mati. Jika dilihat dari akun YouTubenya, terdapat seekor unggas yang mati di halaman rumahnya.
"Rumahnya horor banget," tutur Eko.
"Horornya itu rumahnya banyak akar-akar pohon sama gelap terus ada beberapa binatang yang mati kan. Jadi aromanya nggak sedap. Terus kalau dilihat kondisi dari dalam rumahnya juga berantakan walaupun banyak barang-barang peninggalan beliau yang masih berharga, masih banyak," ungkapnya.
Rumah tersebut terdiri dari 2 lantai. Kala itu, Eko hanya memasuki bagian lantai 1 saja. Di bagian belakang rumah itu ada sekitar 3-4 kamar tidur, sementara bagian tengah ada kamar yang ditempati Pak Cecep. Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi. Di rumah itu juga ada sebuah garasi yang cukup besar.
![]() |
Di dalam rumah itu juga terdapat banyak buku, seperti perpustakaan kalau kata Eko. Eko juga mengutarakan, di rumah tersebut terdapat banyak barang antik, termasuk sebuah patung. Eko memperkirakan luas rumah tersebut sekitar 200 meter persegi karena cukup luas.
Dari pengakuan Eko, Pak Cecep merupakan lulusan ITB tahun 1981. Dulu, Pak Cecep juga membantu mendesain mobil Kancil. Rumah Pak Cecep menjadi terbengkalai setelah ayahnya yang merupakan anggota militer meninggal dunia, lalu anak semata wayangnya meninggal, dan ia ditinggal oleh istrinya. Adapun, Pak Cecep sudah tinggal seperti itu sekitar 20 tahun.
"Info dari warga, Pak Cecep mengalami depresi karena sejak ayahnya yang (anggota) militer itu meninggal, ditinggal sama orang tuanya lah intinya, ditinggal oleh istrinya terus anak semata wayangnya meninggal. Jadi beliau seperti ini," kata Eko.
![]() |
Eko menuturkan, Pak Cecep merupakan orang yang tertutup. Dari informasi Eko, disebutkan bahwa Pak Cecep tidak bekerja dan hanya tinggal di rumah itu saja, namun masih suka keluar rumah.
"Tadi dapat info dari warga, saya kan lagi di lokasi, ternyata ada pihak keluarga juga yang menghubungi, ponakan yang kadang-kadang masih suka titip uang ke penjaga warung untuk Pak Cecep. Tapi, ponakannya itu nggak berani masuk rumahnya Pak Cecep karena takut," tutur Eko.
Para tetangga dan RT setempat mengaku ingin memberikan bantuan, namun karena sikap Pak Cecep yang agak tertutup, hingga saat ini rumah tersebut masih terbengkalai.
"Sebenarnya pihak RT, RW, warga juga mau membantu beliau, Pak Cecep. Cuma memang kadang beliau ini kalau diajak bicara hari ini bilang a besok b, jadi sampai sekarang masih terbengkalai rumahnya," kata Eko.
Sebagai informasi, detikcom sudah mendapatkan izin untuk mengutip video di Youtube Eko Pedia. (abr/dna)