Tingkat penjualan kondominium di Jakarta menunjukkan tren penurunan dalam 10 tahun terakhir. Mayoritas pembeli kondominium diketahui berasal dari kalangan investor, sedangkan target pasar utamanya justru lebih memilih rumah tapak.
"Kita juga tahu pandemi membuat para investor lebih hati-hati dalam spend uang mereka dan akhirnya membuat memang kondominium ini terlihat cukup stagnan dari sisi tingkat penjualan. Tapi, itu secara umum, kita bandingkan di tahun 2013, 2014 saat itu masih cukup baik," papar Yunus Karim, Head of Research JLL Indonesia, pada agenda media briefing, Rabu (18/10/2023).
Meskipun penjualan kondominium masih mengalami sejumlah tantangan, beberapa proyek tertentu dinilai tetap mendapatkan respons positif dari para pembeli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yunus memaparkan, ada empat faktor yang menjadi pertimbangan para pembeli kondominium, yaitu dari segi lokasi, pasokan atau fasilitas, profil pengembang, dan keterjangkauan harga.
"Satu, yang lokasinya premium, yang lokasinya bagus. Dua, yang kompetisi di sekitarnya itu tidak terlalu, jadi mereka punya limited supply, pasokannya terbatas di daerah situ, sehingga mereka jadi the only one atau misalnya only few among others. Kemudian, reputable developer itu penting yang menjadi nilai dilihat oleh para pembeli ketika mereka mau melakukan pembelian. Dan yang tidak kalah penting adalah sebetulnya affordability," jelas Yunus.
"Keterjangkauan harga juga tetap menjadi pendorong aktivitas penjualan, terlihat dari penyerapan di kelas menengah dengan harga kurang dari Rp 3 miliar," jelas Vivin Harsanto, Head of Advisory JLL Indonesia.
Berdasarkan data riset yang ditampilkan, permintaan terhadap unit-unit kondominium dengan harga yang terjangkau memang yang paling besar jumlahnya. Meski demikian, ada sedikit kenaikan, terutama didorong oleh peluncuran proyek-proyek baru.
Di triwulan ketiga tahun 2023 ini, ada dua proyek kondominium baru, yaitu Two Senopati oleh Asiana Group di Jakarta Selatan dan Adriya Residences oleh ADR Group di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
"Di triwulan ini, ada dua apartemen yang diluncurkan, ada satu di wilayah Jakarta Selatan, yang satu lagi di daerah Jakarta Utara. Seperti yang tadi sudah disampaikan, apabila mereka punya checklist atau faktor-faktor yang akhirnya sudah dimiliki dan akhirnya mereka selesai itu untuk bisa meluncurkan produk-produk mereka," pungkas Yunus.
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan kamu vie email ke tanya@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.
(zlf/zlf)