Jakarta -
Banyak hal yang dilakukan oleh investor untuk menjaga stabilitas ketika mengalami kekurangan uang sehingga ini mempengaruhi pembayaran luar negeri yang telah jatuh tempo, hal ini juga dialami oleh Kaisa Group.
Kaisa kini memiliki pembayaran bunga yang telah melebihi dari US$ 59 juta atau setara dengan Rp 885 miliar yang telah jatuh tempo dengan tenggat 30 hari.
Dikutip dari Reuters, Selasa (17/10/2023), Kaisa Group Holdings LTD. adalah sebuah perusahaan yang didirikan oleh Kwok Ying Shing, seorang ketua Dewan yang memiliki pengalaman di bidang real estate dengan wawasannya. Perusahaan ini dibangun di kota Shenzhen, China pada tahun 1999 dan terdaftar di Bursa Efek Hong Kong pada Desember 2009.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaisa Prosperity Holding Ltd adalah sebuah perusahaan induk investasi yang bergerak dalam empat segmen bisnis yang beroperasi yakni, jasa pengelolaan properti (penyedia keamanan, kebersihan, layanan perbaikan, pemeliharaan, pemasaran, dan fasilitas umum), kemudian ada layanan pra pengiriman & konsultasi (manajemen lokasi konstruksi, unit display, manajemen, dan layanan konsultasi properti), layanan nilai tambah (parkir mobil, sewa ruang, customer service) serta layanan praktis (instalasi, layanan pemeliharaan)
Pada tahun 2015, Kaisa adalah perusahaan real estate pertama di China yang telah gagal untuk melunasi pembayaran obligasi luar negeri. Perusahaan ini bangkit pada tahun 2017 dan menjadi pengembang proyek di 51 kota inti seluruh negeri mencakup zona ekonomi Greater Bay Area di Hongkong, Makau, dan provinsi Guangdong di China.
Kaisa memiliki obligasi luar negeri terbanyak pada akhir Juni 2021 sebanyak US$ 10,9 miliar atau setara dengan Rp 1,63 Triliun dibanding pengembang China lainnya setelah Evergrande.
Media China menjuluki Kaisa sebagai "Raja Pembaruan Perkotaan" karena terakhir kali diketahui memiliki sekitar 200 proyek pembaruan perkotaan di seluruh China dan telah menghasilkan lebih dari sepertiga pendapatan grup dimana 120 di antaranya berlokasi di kota Shenzhen, yakni sebuah lahan langka dan salah satu area yang memiliki harga rumah tertinggi di negara tersebut.
Pada tahun 2021, enam bulan pertama Kaisa memiliki kontrak penjualan yang naik hingga 77% dari periode yang sama seperti tahun sebelumnya dan memiliki nominal sebesar 63,9 miliar yuan (US$9,99 miliar atau setara dengan Rp 1,498 Tiliun). Pinjaman telah meningkat 2% dari akhir tahun lalu dan menjadi 123,8 miliar yuan atau setara dengan Rp 2,4 Miliar. Selain itu aset juga meningkat 3% sehingga diperoleh 319 miliar yuan atau setara dengan Rp 6,38 miliar.
Kaisa mengalami penurunan pada sahamnya dan anjlok melebihi dari 70% pada tahun 2021 seiring meningkatnya krisis utang bagi para pengembang China. Nilai pasarnya bahkan telah mencapai 7,09 miliar yuan (US$1 miliar atau setara dengan Rp 11,5 triliun).
Apa saja proyek yang dikembangkan Kiasa? Bagaimana perjalanan bisnisnya? Siapa sosok di baliknya? Buka halaman selanjutnya.
Profil Kwok Ying Shing
Kwok Ying Shing lahir di Chaozhou, yang berada sekitar 300 km dari timur laut Hong Kong di Guangdong. Tidak banyak yang menjabarkan latar belakang Kwok sehingga sulit diketahui pendidikan atau riwayat pekerjaan selama ini, tetapi informasi yang bisa didapatkan dan memiliki korelasi dengan Kaisa, yakni mampu mendirikan Kaisa pada umur 35 tahun dengan mengumpulkan cukup uang.
Ia memiliki dua saudara laki-laki dan mereka bekerja di sebuah
Dia dan dua adik laki-lakinya bekerja di bisnis perdagangan dan industri sebelum tenggelam ke bidang real estate. Menurut media China, Kwok Chun Wai, yakni adik laki-laki bersaudara tersebut adalah seorang ketua pialang Hong Kong Fulbright Financial Group.
Ketua dan pendiri Kaisa sangat ketat dan memperhatikan stafnya. Justru ini masuk akal bagi sebagai karyawan karena pada dasarnya dia adalah seseorang yang menjaga standar tinggi untuk dirinya sendiri.
Kwok adalah perenang yang jago dan telah mengoperasikan Kaisa menjadi stadion olahraga dan membeli Klub Sepak Bola Shenzhen yang dilakukan pada tahun 2016, dan mempekerjakan Clarence Seedorf, yakni seorang bintang dari Belanda serta Sven-Goran Eriksson, seorang kepala pelatih dalam jangka pendek asali Swedia.
Berkat keterlibatannya, Kwok dipercaya akan koneksinya di Shenzhen selama proyek pembaruan perkotaan yang justru ini dihindari oleh pengembang lain, sekalipun margin yang diperoleh keuntungannya tinggi.
Mau tahu perkembangan bisnis Kaisa Grup? Buka halaman selanjutnya.
Perkembangan Bisnis Kaisa Grup
Kwok diyakini memiliki koneksi yang baik di Shenzhen berkat keterlibatannya dalam banyak proyek pembaruan perkotaan yang cenderung dihindari oleh pengembang lain, meskipun margin keuntungannya tinggi. Waktu yang dibutuhkan untuk proyek-proyek ini setidaknya empat hingga 12 tahun dan membutuhkan persetujuan dari pemerintah yang bisa berakibat adanya risiko politik.
Namun, kejadian menimpa pada tahun 2014 sebab adanya peristiwa Jiang Zunyi, yakni seorang mantan pejabat senior Shenzhen yang ditangkap karena korupsi pada tahun 2014. sehingga tanpa banyak penjelasan, pihak berwenang telah memblokir penjualan sebagian besar sehingga proyek Kaisa mengalami penurunan pada arus kasnya.
Hal ini membuat adanya permintaan pemberi pinjaman setelah pengadilan membekukan aset perusahaan dan ini telah menyebabkan kegagalan dalam pembayaran pada tahun berikutnya.
Beberapa tahun terakhir setelah 2021, secara keseluruhan Kwok tinggal di Hong Kong dan telah semakin aktif berinvestasi di bekas jajahan inggris pada tahun 2020. Kaisa telah membayar empat lokasi perumahan pada kota Shenzhen lebih dari US$ 1 Miliar atau setara dengan Rp ... Selain itu ia juga membeli saham kepada pengendali surat kabar Sing Tao News Corp melalui wakil ketua unit manajemen properti Kaisa Prosperity seharga US$ 48 juta melalui putri Kwok, Kwok Hiu Ting
Kaisa mulai menjalankan bisnis layanan medis, teknologi, hingga pariwisata dan transportasi laut setelah terdaftar unit-unit tersebut di Hong Kong, Shenzhen, dan New York dan telah memberikan kontribusi sekitar 5% pada pendapatan grup.
Menurut situs Kaisa Group, terdapat pelayanan dan perawatan yang berfokus pada prostetik gigi, perawatan dan kesehatan, rehabilitasi dan memiliki jaringan penjualan dan layanan yang telah melebihi dari 20 negara, termasuk Amerika Serikat dan Jerman. .