Program Sejuta Rumah Dinilai Nggak Cukup, Pengamat Usul Ditambah

Program Sejuta Rumah Dinilai Nggak Cukup, Pengamat Usul Ditambah

Alvin Setiawan - detikProperti
Minggu, 08 Okt 2023 11:02 WIB
Program Sejuta Rumah
Foto: PUPR
Jakarta -

Program Sejuta Rumah yang diresmikan pada 2015 dinilai masih belum cukup. Dengan angka backlog yang masih cukup tinggi sekitar 12,7 juta. Backlog merupakan istilah yang merujuk pada kekurangan rumah yang dihitung berdasarkan selisih antara jumlah kepala keluarga dengan jumlah rumah yang ada

Sunarsip, seorang pengamat ekonomi mengatakan Indonesia baru bisa terlepas dari backlog pada tahun 2064. "Dipertegas lagi jadi angka backlog hitungan saya itu dengan eksisten sekarang 12,7 juta. Penambahan keluarga baru yang pastinya butuh rumah 700-800 ribu per tahun. Jadi hitungan saya kalau dengan menggunakan program satu juta rumah itu backlog baru bisa keluar di tahun 2064," Ujar Sunarsip pada talkshow yang dihadiri oleh detikcom, Sabtu (7/10/2023).

Beliau mengusulkan untuk pemerintah mengubah program satu juta rumah menjadi satu setengah juta rumah agar dapat terbebas dari backlog pada tahun 2040.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi kalau digenjot dinaikkan programnya dari satu juta mungkin satu setengah juta makan backlog bisa keluar pada tahun 2040. dan kalau kita pengen ngejar target indonesia emas 2045 pemerintah harus menaikkan target perumahannya dari satu juta rumah menjadi satu setengah juta minimal," Tambahnya.

Pemerintah juga dinilai wajib menyediakan rumah untuk nantinya dibeli masyarakat dan menjadi aset. Lalu, perlu juga untuk mendorong konsep rent to own yang diharapkan bisa dimanfaatkan oleh Tapera untuk menggaet peserta baru.

ADVERTISEMENT

"Tapi pada saat tertentu kewajiban pemerintah menyediakan rumah untuk dibeli masyarakat. Karena rumah bisa jadi aset investasi. sistem pembiayaan rumah itu macam-macam. kalau di luar konsep Tapera konsep rent to own mendorong sekarang keluarga baru itu didorong punya bisa sewa tetapi sekaligus disiapkan skema dari rent jadi own jadi bisa digaet Tapera," Ujar Sunarsip.

Terlepas dari dari beberapa masyarakat yang tidak ingin punya rumah sekarang. Namun, mempunyai aset properti berupa rumah dapat dijadikan investasi karena nilainya meningkat setiap tahun.

"Kalau sewa berarti anda nggak punya aset kalau punya berarti anda punya aset yang biasanya aset properti setiap tahun itu akan mengalami peningkatan. maka sebenarnya kewajiban pemerintah tak hanya mendorong masyarakat punya rumah dalam konteks tertentu yang belum pengin punya rumah cukup dengan sewa rumah," Pungkasnya.

Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan Kamu via email ke redaksi@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.

(dna/dna)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads