Padahal, salah satu tindakan pertama Biden setelah menjabat sebagai presiden pada 2021 adalah mengeluarkan janji proklamasi untuk tidak membangun tembok perbatasan lagi dari uang pajak serta peninjauan terhadap seluruh sumber daya yang telah dikerahkan.
Pada Kamis, pemerintah mengatakan tindakan tersebut tidak menyimpang dari proklamasi Biden karena uang yang dialokasikan untuk membangun tembok perbatasan berasal dari masa jabatan Trump pada 2019.
"Tidak ada kebijakan baru pemerintah sehubungan dengan tembok perbatasan. Sejak hari pertama pemerintahan ini telah memperjelas bahwa tembok perbatasan bukanlah jawaban," kata Menteri Dalam Negeri Amerika Serikat, Alejandro Mayorkas, dikutip dari Reuters, Sabtu (7/10/2023).
Mayorkas mengatakan, proyek konstruksi tersebut telah dialokasikan pada pemerintahan sebelumnya dan Undang-undang mengharuskan pemerintah untuk menggunakan dana tersebut.
"Kami telah berulang kali meminta Kongres untuk membatalkan dana ini, namun Kongres tidak melakukannya dan kami terpaksa mengikuti hukum," paparnya.
Keputusan pemerintahan Biden untuk melanjutkan pembangunan tembok perbatasan akan membuatnya mendapat kritik dari kubu kiri, termasuk pendukung imigran dan aktivis lingkungan. Dalam pemberitahuan yang diterbitkan di Federal Register pada Kamis, Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan pihaknya perlu mengesampingkan sejumlah Undang-undang, peraturan, dan persyaratan hukum lainnya untuk membangun tembok pembatas di Starr County, Texas.
Starr County berada di Rio Grande Valley Sector, di mana agen Patroli Perbatasan menemukan lebih dari 245.000 orang yang memasuki Amerika Serikat pada tahun fiskal ini.
"Saat ini ada kebutuhan mendesak untuk membangun pembatas fisik dan jalan di sekitar perbatasan Amerika Serikat untuk mencegah masuknya orang (ke Amerika Serikat) yang melanggar hukum," kata Mayorkas.
Pemerhati lingkungan pun menyuarakan ketidaksenangan mereka. Sebab, Starr County dinilai menjadi 'rumah' bagi keanekaragaman hayati.
"Starr County adalah rumah bagi beberapa habitat paling spektakuler dan penting secara biologis yang tersisa di Texas," kata Advokat Konservasi di Center for Biological Diversity, Laiken Jordahl.
"Dan sekarang buldoser sedang bersiap-siap untuk merusaknya," tambahnya.
Di sisi lain, Donald Trump pun dengan cepat mengklaim kemenangan dan menuntut permintaan maaf. Sebagai informasi, Trump adalah kandidat unggulan dari Partai Republik untuk menantang Biden, seorang Demokrat, dalam pemilihan presiden tahun 2024. Trump menjadikan pembangunan tembok perbatasan sebagai kampanye utama pertamanya untuk menjadi presiden dengan seruan "Bangun Tembok Itu".
"Seperti yang sering saya nyatakan, selama ribuan tahun, hanya ada dua benda yang terus berfungsi, roda dan dinding!" tulis Trump di media sosial.
"Akankah Joe Biden meminta maaf kepada saya dan Amerika karena membutuhkan waktu begitu lama untuk bergerak..." tambahnya.
Sementara itu, Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, menyebut langkah Biden adalah sebuah kemunduran.
"(Tindakan ini) adalah langkah mundur," tuturnya.
(abr/zlf)