Tinggal di rumah yang di atas tanah tentunya merupakan hal yang lumrah. Namun, bagaimana dengan tinggal di rumah yang berada di bulan?
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA) tak berhenti mengirim manusia ke bulan. Mereka juga ingin memberikan kesempatan untuk tinggal di sana.
Dikutip dari Fortune yang mengutip The New York Times, Selasa (3/10/2023), NASA berencana untuk membangun rumah di bulan pada 2040 mendatang. Adapun, sebuah subdivisi di Mars juga sedang didiskusikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berada pada momen penting, dan dalam beberapa hal ini terasa seperti rangkaian mimpi," kata Direktur Pematangan Teknologi NASA, Niki Werkheiser.
"Dengan kata lain, rasanya kita tidak dapat terhindarkan lagi untuk sampai di sini," tambahnya.
Rencana ini disebut Proyek Olympus. Meski memiliki tujuan yang ambisius, para ilmuwan mengatakan bahwa langkah ini sudah berada di jalur yang tepat. ICON yang berbasis di Austin telah bermitra dengan NASA untuk proyek ini.
Sebagai informasi, ICON adalah perusahaan yang membangun rumah dari beton dengan menggunakan printer 3D. Perusahaan tersebut telah membangun lebih dari 400 rumah di Austin untuk membantu para tunawisma serta rumah-rumah tahan badai bagi masyarakat miskin di pedesaan Meksiko.
ICON telah bekerja sama dengan NASA sejak 2020 dan pada 2022 menerima US$ 57 juta atau sekitar Rp 888,9 miliar (kurs Rp 15.595) untuk membangun sistem konstruksi yang menggunakan sumber daya dari Bulan dan Mars sebagai bahan bangunan.
Perusahaan tersebut juga berencana menggunakan debu, batu, dan pecahan mineral di permukaan bulan untuk membuat bahan mirip beton yang akan digunakan untuk membangun rumah dan bangunan lainnya. Teorinya, penggunaan bahan material dari bulan akan membuat struktur bangunan tidak terlalu rentan terhadap debu tajam dan beracun yang beredar di permukaan planet.
Nantinya, printer ICON akan diuji di Marshall Space Flight Center NASA pada bulan Februari mendatang untuk melihat bagaimana printer tersebut menangani kondisi vakum (tak ada udara) dan tingkat radiasi di ruang angkasa. Apabila hal itu berhasil, mereka belum bisa pergi ke bulan sampai landasan pendaratan dibangun di sana.
Selain rumah, NASA juga bekerja sama dengan universitas dan perusahaan swasta dalam bidang perlengkapan rumah tangga lainnya, mulai dari pintu, lantai hingga furnitur. Namun, belum ada kabar bagaimana rencana mereka menangani atmosfer.
Sebelum hal itu terjadi, NASA harus berhasil mengirim astronot kembali ke bulan. Apabila semuanya berhasil, misi Artemis 2 akan mengirim astronot ke orbit bulan pada 2024. Lalu pada 2025 atau 2026, misi Artemis 3 akan mendarat di Kutub Selatan bulan dengan bantuan Starship SpaceX mengembalikan manusia ke permukaan.
(abr/zlf)