Masih ingat gedung pencakar langit teraneh yang ada di New York? Kini ada pekerja konstruksi yang pernah bekerja di gedung tersebut mengungkapkan sebuah rahasia soal gedung itu. Faktanya bisa guncang dunia
Gedung yang berada di jantung kota Manhattan, New York itu bernama 33 Thomas Street. Gedung setinggi 550 kaki ini disebut paling aneh karena bentuknya tak lazim.
Gedung berlantai 29 ini tak memiliki jendela dan penampakannya mencolok karena berbeda dengan gedung-gedung yang ada di sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang yang bekerja di gedung ini bercerita soal apa yang ia temukan di sana pada awal taun 2000-an. Dia bersama ayahnya diberikan tugas untuk mengerjakan urusan kabel, pipa juga pasokan gas bertekanan tinggi untuk gedung itu. Namun, saat mereka bekerja di sana, ada ruangan-ruangan yang tak boleh diakses sama sekali. Siapa pun tak boleh masuk
"Ada beberapa ruangan yang tak boleh dimasuki. Mereka secara rinci mengatakan pada kami untuk tidak masuk, dan kita tak boleh bertanya ada apa di dalam dan kenapa kita tak boleh masuk," ujarnya yang enggan menyebutkan nama karena alasan keamanan dilansir Daily Mail, Senin (2/10/2023).
Mereka akhirnya mengerjakan pemasangan kabel di ruangan-ruangan yang diperbolehkan. Hingga pada akhirnya salah satu kru dari mereka menemukan dokumen rahasia di lemari di basement.
Informasi rahasia itu terkait apa yang harus dilakukan terhadap mesin bila ada serangan radiasi.
Sejak selesai dibangun pada 1974, gedung aneh ini menjadi kantor perusahaan telekomunikasi AT&T. Hingga pada 1999, perusahaan pindah kantor.
Area lain di gedung ini disebut dipakai untuk pusat data dengan keamanan tinggi.
Dibangun dengan penuh kerahasiaan, 33 Thomas Street dirancang tahan terhadap ledakan atom, menurut laporan eksklusif tentang bangunan tersebut oleh The Intercept pada tahun 2016.
Ke-29 lantainya, termasuk tiga lantai basement, menampung ruang yang cukup untuk menampung 1.500 orang selama dua minggu saat terjadi bencana, The Intercept melaporkan.
Namun, tujuan utamanya bukan untuk melindungi kehidupan manusia namun untuk menjaga infrastruktur telekomunikasi yang penting.
Dirancang oleh John Carl Warnecke & Associates, visi gedung ini adalah menciptakan benteng komunikasi untuk abad ke-20.
New York Telephone Company, anak perusahaan AT&T, mempelopori proyek ini. Gedung pencakar langit ini merupakan pusat pemrosesan panggilan telepon jarak jauh dan disebut-sebut sebagai yang terbesar di dunia.
Investigasi yang dilakukan The Intercept, bersama dengan informasi yang diperoleh dari whistleblower NSA Edward Snowden, mengungkapkan bahwa 33 Thomas Street lebih dari sekedar pusat telekomunikasi.
Tampaknya ini adalah situs pengawasan Badan Keamanan Nasional (NSA) yang penting, dengan nama sandi TITANPOINTE.
Di dalam gedung, mantan insinyur AT&T mengungkapkan keberadaan 'gateway switch' internasional utama, yang bertanggung jawab untuk mengarahkan panggilan telepon antara Amerika Serikat dan negara-negara di seluruh dunia.
Ini mengindikasikan bahwa gedung itu adalah lokasi utama untuk program pengawasan kontroversial yang dilakukan NSA yang menargetkan komunikasi dari PBB, IMF, Bank Dunia dan setidaknya 38 negara lain termasuk sekutu dekat Amerika Serikat seperti Jerman, Jepang dan Prancis. Meskipun kerja sama AT&T dengan NSA dalam pengawasan telah diketahui, dokumen Snowden memberikan penjelasan baru tentang peran fasilitas tertentu pada saat itu.,
Mereka mengungkapkan bagaimana NSA mengintegrasikan peralatannya ke dalam jaringan AT&T di New York City, menawarkan wawasan tentang metode dan teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan data komunikasi.
Dailymail.com menghubungi AT&T untuk memberikan komentar.
Elizabeth Goitein, salah satu direktur program kebebasan dan keamanan nasional di Brennan Center for Justice, menyatakan, 'Ini merupakan bukti lebih lanjut bahwa penyedia layanan komunikasi kita, baik disengaja atau tidak, telah menjadi bagian dari negara pengawasan.'
Dia menyoroti perlunya kewaspadaan, karena dampak dari pengawasan semacam itu dapat meluas ke luar masyarakat non-Amerika.
(zlf/zlf)