Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan kekeringan yang berujung krisis air bersih bagi kebanyakan orang. Meskipun begitu, dalam kondisi krisis air ini justru jadi ladang rezeki bagi para tukang sumur bor. Orderan untuk membuat sumur bor jadi naik signifikan.
Hal ini yang sekarang dirasakan oleh seorang tukang sumur bor dari Bogor yang bernama Hasan. Dia mengatakan, saat ini ia bisa mendapatkan order hingga tiga sampai delapan kali dalam sepekan bahkan belasan. Hal ini sangat berbeda dibandingkan di luar musim kemarau yang hanya mendapat satu orderan dalam sepekan.
"Kalau masa sekarang (musim kemarau) memang bakal banyak permintaan bisa buat sumur bor. Rata-rata orang minta buat sumur bor karena air kering. Kemarin saya baru mengerjakan delapan orderan, ada juga yang repeat order. Nah, kalau di luar musim kemarau paling minimal satu orderan lah masuk," Kata Hasan ketika ditemui langsung oleh detikProperti, kemarin (29/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebanyakan dari pelanggan yang menggunakan jasa sumur bor Hasan adalah untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Selain orderan dari rumah tangga, Hasan juga mengaku menerima orderan dari instansi.
"Selain buat rumah tangga ada juga dari instansi atau perusahaan minta buat sumur bor ujung-ujungnya buat warga tapi itu juga jarang," Ujar Hasan.
Karena hal ini juga, penghasilan tukang sumur bor ikut melejit. Hasan mengungkapkan, orderan sumur bor untuk kebutuhan air bersih dipatok mulai tiga sampai empat juta untuk daerah Bogor. Maka dia dapat meraup untung hingga hingga puluhan juta. Dia juga mengaku pernah mendapatkan bayaran hampir 50 juta untuk satu orderan.
"Buat kebutuhan rumah tangga misalnya dipukul rata, misal di Bogor per meter Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu bisa saja saya dapat Rp 3 juta dikali sebelas orderan bisa sampai Rp 30-40 juta sekian. Saya juga pernah dapat order dari customer baik semua biaya langsung dibayar lunas sebesar Rp 49 juta dan material itu dari saya," pungkas Hasan.
Di musim kemarau ini, Hasan juga mengatakan tidak terlalu sulit menemukan sumber air. Dia mengatakan, biasanya dapat menemukan air pada kedalaman tanah 10 hingga 20 meter.
"Sekali ngebor buat air itu kadang cukup sampai 10 sampai 20 meter buat airnya keluar tapi balik lagi tergantung tanahnya. Kalau bagus, kedalaman 10 meter juga sudah keluar air,'' tuturnya.
Selain musim kemarau sebagai alasan dibalik kebanjiran order ini, Hasan juga mengaku banyak order yang dia dapatkan dari fitur google maps.
"Selain dari mulut ke mulut, saya juga pakai google maps. Banyak juga orderan yang datang walaupun cuma tanya harga tapi tetap mereka memberi bintang 5 pada ulasan, Tambahnya.
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan Kamu via email ke redaksi@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.
(zlf/zlf)