Kebakaran hebat pada gedung atau aula pernikahan di distrik Hamdaniya, Provinsi Niniwe, Iraq terjadi pada Selasa (26/9) malam. Akibatnya, lebih dari 100 orang tewas dan 150 orang luka-luka.
Hal ini terjadi karena kembang api yang dinyalakan di aula tersebut pada saat perayaan pesta pernikahan. Ditambah lagi, bahan bangunan aula pernikahan itu terbuat dari bahan-bahan yang mudah terbakar.
"Aula itu tidak memenuhi kriteria keselamatan. Karena kembang api, langit-langit runtuh menimpa orang-orang di aula," kata Menteri Dalam Negeri Abdul Amir al-Shammari kepada wartawan, dikutip dari CNN, Jumat (29/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, sang pengantin pria dan wanita dalam keadaan selamat dan sedang berada di rumah sakit untuk menerima perawatan.
Ayah dari pengantin pria pun meminta pihak pemilik aula untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Sebab, di sana tidak ada alat pemadam maupun tindakan pengamanan di aula untuk meminimalisir terjadinya kebakaran.
Pihak Pertahanan sipil Irak menyebutkan, aula pernikahan tempat terjadinya kebakaran ditutupi dengan panel Ecobond yang sangat mudah terbakar sehingga melanggar persyaratan instruksi keselamatan.
"Kebakaran menyebabkan runtuhnya beberapa bagian aula akibat penggunaan bahan bangunan yang sangat mudah terbakar dan murah, yang akan runtuh dalam beberapa menit ketika kebakaran terjadi," kata Pertahanan Sipil Irak dalam sebuah pernyataan.
Setidaknya, ada 1.300 tamu undangan pada pernikahan tersebut. Adapun, sebanyak 14 orang ditangkap sehubungan dengan insiden tersebut.
(abr/dna)