Kayu jati sering digunakan sebagai bahan untuk membuat pintu rumah hingga furnitur. Kayu dipilih sebagai bahan baku alasannya karena sifatnya yang kuat dan tahan lama.
Pembuatan furnitur dari kayu melewati proses yang lumayan panjang.Kayu didapat dari pohon yang ditebang. Setelah penebangan dilakukan, kayu kemudian diukur dan dipotong kembali sesuai dengan ukuran furnitur yang akan dibuat.
Setelah itu, kayu dirakit menjadi produk furnitur seperti meja, kursi, lemari atau produk lainnya. Setelah dirakit, baru furnitur tersebut masuk tahap finisihing seperti penghalusan menggunakan amplas hingga pengecatan dan kemudian baru dijual atau dipakai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada beberapa jenis kayu yang kerap dipakai sebagai bahan baku furnitur seperti jati, pinus, mahoni, hingga jati belanda. Namun, yang paling sering ditemui adalah kayu jati.
Kayu jati dianggap sebagai kayu yang terbaik karena lebih kuat dan tahan lama. Sehingga furnitur yang dibuat dari kayu ini punya kualitas dan ketahanan yang lebih baik dibanding yang lain.
Dikutip dari Binus.ac.id yang ditulis oleh Wahyu Waskito Putra, Kayu Jati (Teak: bahasa inggris) juga mempunyai nama ilmiah yang bagus, yakni Tectona Grandis. Kayu jati berwarna coklat agak kekuning-kuningan dan banyak ditemukan di pulau Jawa dan juga Sulawesi. Meskipun ada di Sumatra dan Kalimantan, kayu jati tidak bisa tumbuh maksimal karena kandungan tanah di kedua pulau tersebut mempunyai tingkat keasaman yang tinggi.
Dalam industri mebel dan furnitur, kayu jati menjadi primadona. Bisa dikatakan salah satu jenis kayu premium. Kayu jati butuh waktu hingga puluhan tahun untuk bisa digunakan sebagai bahan mebel atau furnitur. Faktor usia inilah salah satu yang mempengaruhi harga kayu jati menjadi mahal. Selain itu karena faktor suply and demand, banyak yang cari, tapi stok terbatas.
Kayu jati lebih awet dibandingkan dengan kayu lainnya karena memiliki kandungan minyak alami dalam jumlah banyak. Meskipun begitu, ini juga menjadi kelemahan kayu jati. Karena memiliki kandungan minyak alami banyak, kayu jati tidak cocok menggunakan finishing solid warna cerah seperti putih, merah, hijau, dll. Karena lama-kelamaan akan mengeluarkan minyak alami yang akan menimbulkan bekas noda menjadi warna kekuning-kuningan pada perabot furnitur kamu. Untuk warna solid gelap seperti hitam atau coklat, noda hasil minyak alami masih bisa ditolerir, namun jika diperhatikan secara detail, tetap mengganggu keindahan.
Kayu jati cocok digunakan untuk sebagian besar jenis produk furnitur, namun yang perlu diperhatikan adalah jenis finishingnya tadi. Gunakan finishing warna natural, selain menghindari kesan noda, warna natural akan memunculkan guratan serat alami yang cantik. Justru ini yang dicari pecinta mebel. Munculnya serat bisa menjadi nilai tambah atau kepuasan tersendiri bagi mereka.
Selain itu, kayu jati termasuk tipe kayu keras. Ini menjadi kelebihan kayu jati karena tidak mudah rusak jika terkena benturan.
Kelebihan Kayu Jati
Lebih awet.
Memiliki guratan serat bagus dan menonjol.
Tahan terhadap benturan.
Kelemahan Kayu Jati
Harga relatif mahal
Tidak cocok menggunakan finishing solid warna terang.
(zlf/zlf)