Kabar Terbaru Evergrande Bikin Was-was Investor Properti di China, Ada Apa Ya?

Kabar Terbaru Evergrande Bikin Was-was Investor Properti di China, Ada Apa Ya?

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Senin, 25 Sep 2023 17:33 WIB
Evergrande
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Masalah terbaru yang dihadapi pengembang properti di China, Evergrande Group dalam memperkuat rencana restrukturisasi utang yang telah lama ditunda menyebabkan aksi jual saham perusahaan tersebut. Hal itu juga membuat munculnya kembali kekhawatiran mengenai sektor properti setelah sebelumnya berhenti sebentar.

Evergrande, pengembang properti dengan utang terbesar di dunia yang menjadi contoh krisis properti di China, telah berupaya mendapatkan persetujuan krediturnya untuk rencana restrukturisasi utang setelah gagal bayar pada 2021.

Dikutip dari Reuters, Senin (25/9/2023), Evergrande mengusulkan opsi kepada kreditor luar negeri, termasuk untuk menukar kepemilikan utang mereka saat ini dengan surat utang baru dengan jangka waktu 10-12 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pengembang tersebut mengatakan pada Minggu (24/9) bahwa mereka tidak bisa menerbitkan utang baru karena penyelidikan yang sedang berlangsung pada anak usahanya, Hengda Real Estate Group Co Ltd. Hengda menuturkan, pada bulan lalu pihaknya sedang diselidiki oleh regulator sekuritas China atas dugaan pelanggaran atas keterbukaan informasi.

Akibatnya, saham Evergrande anjlok sebanyak 24% pada Senin (25/9), sementara indeks sektor properti Hong Kong, Hang Seng diperdagangkan 3,7% lebih rendah.

ADVERTISEMENT

"Rencana restrukturisasi utangnya kini terhenti dan tidak dapat dilanjutkan lebih jauh," kata Direktur Penjualan UOB Kay Hian di Hong Kong, Steven Leung, dikutip dari Reuters.

"Opsi lain, seperti mengkonversi utang menjadi saham unit tercatat lainnya, juga terlihat tidak bisa diterapkan saat ini," tambahnya.

Restrukturisasi utang luar negeri Evergrande melibatkan total US$ 31,7 miliar, yang mencakup obligasi, jaminan, dan kewajiban pembelian kembali, yang berpotensi menjadikannya terbesar di dunia.

"Kekhawatiran terhadap kesehatan keuangan (pengembang) masih membayangi sektor properti, terutama pengembang properti kecil dengan tingkat investasi tinggi namun proyek properti yang mereka miliki sangat sedikit," tutur Leung.

Adapun, sejumlah pengembang terkemuka China telah gagal membayar kewajiban utang luar negeri mereka sejak sektor properti dilanda krisis likuiditas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2021 setelah regulator mengekang ledakan pembangunan yang dipicu oleh utang.

Banyak pengembang yang gagal bayar telah berusaha mendapatkan persetujuan kreditor luar negeri untuk rencana restrukturisasi utang guna menghindari keruntuhan atau dipaksa melakukan proses likuidasi. Namun, tidak banyak dari rencana tersebut yang berhasil.

Hambatan terbaru dalam rencana restrukturisasi utang Evergrande membuka peluang baru bagi pengembang tersebut hanya seminggu setelah polisi menahan beberapa staf di unit pengelolaan kekayaannya, sehingga menyebabkan sahamnya merosot.

Awal bulan ini, Evergrande mengatakan pihaknya telah menunda pengambilan keputusan mengenai restrukturisasi utang luar negeri dari September ke Oktober untuk memberikan lebih banyak waktu bagi pemegang utangnya untuk mempertimbangkan proposalnya. Adapun, Evergrande memerlukan persetujuan lebih dari 75% pemegang setiap kelas utang untuk menyetujui rencana tersebut.




(abr/dna)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads