Orang-orang di Mongolia, misalnya di Inner Mongolia, umumnya tinggal di dalam ger, yaitu tenda yang berbentuk lingkaran dan memiliki 'mahkota' di tengahnya. Adapun, tenda tersebut dapat diisi 5-15 orang, tergantung besarnya ger.
Ger sendiri terbuat dari tiang-tiang kayu. Tiang-tiang tersebut biasanya diselimuti dengan kain felt atau wol yang berasal dari domba.
Kain penutup yang berada di atas ger, biasanya dapat dibuka atau ditutup. Fungsinya untuk mengatur aliran udara. Saat ger ditutup rapat dengan kain felt, maka udara di dalam ger akan terasa lebih hangat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam ger pun tak jauh berbeda dari rumah pada umumnya. Contohnya ada tempat tidur, tempat perapian, hingga dapur.
Adapun, ger tidak memiliki jendela di sekelilingnya dan hanya memiliki satu pintu saja. Lantas, kenapa orang-orang di Mongolia masih memilih untuk tinggal di ger?
Zaman dulu, orang Mongolia masih menerapkan cara hidup yang nomaden alias berpindah-pindah. Mereka berpindah dari satu padang rumput ke padang rumput lainnya untuk menggembalakan ternak.
Karena hidup berpindah-pindah, otomatis rumah mereka pun harus menyesuaikan, yang bisa dibongkar pasang dengan cepat. Meski sifatnya portabel, tapi rumah itu harus tetap berfungsi sebagai tempat bernaung dan melakukan kegiatan sehari-hari.
Maka dari itu, dibuatlah ger, rumah bagi Suku Mongol yang dikenal nomaden. Dalam bahasa Mongolia, ger berarti rumah. Adapun, nama lain dari ger adalah yurt.
Menurut sejarah, Ger sudah digunakan bangsa Mongol sejak 3.000 tahun yang lalu. Hal itu bisa diketahui dari catatan sejarah yang ditulis oleh Herodotus.
Dalam catatannya, Herodotus menulis mengenai tempat tinggal Bangsa Scythians. Bangsa ini hidup berpindah-pindah menggunakan kuda dan menempati wilayah sebelah utara Laut Hitam. Bangsa inilah yang dikenal sebagai Bangsa Mongol sekarang.
Dikutip dari Notes of Nomads, untuk membangun ger membutuhkan waktu yang relatif cepat. Membangun ger bisa memakan waktu 30 menit hingga 3 jam, tergantung dari besarnya ger dan jumlah orang yang membantunya.
Biasanya, orang-orang Mongolia ini pindah 2-3 kali dalam setahun, tergantung dari musim dan perubahan iklim serta kebutuhan penggembala. Maka dari itu, ger ini dapat dibongkar-pasang dengan mudah. Jadi, ketika sudah saatnya untuk pindah, ger dapat dibongkar dan dikemas dalam hitungan jam yang selanjutnya dapat dibawa ke lokasi lainnya dan dibangun kembali.
(abr/zlf)