Cerita Kontraktor Bangun Gedung di Tempat Paling Dingin di Muka Bumi

Cerita Kontraktor Bangun Gedung di Tempat Paling Dingin di Muka Bumi

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Rabu, 20 Sep 2023 15:32 WIB
UNSPECIFIED, ANTARCTICA - NOVEMBER 04:  Mountain peaks are seen from NASAs Operation IceBridge research aircraft in the Antarctic Peninsula region, on November 4, 2017, above Antarctica. NASAs Operation IceBridge has been studying how polar ice has evolved over the past nine years and is currently flying a set of nine-hour research flights over West Antarctica to monitor ice loss aboard a retrofitted 1966 Lockheed P-3 aircraft. According to NASA, the current mission targets sea ice in the Bellingshausen and Weddell seas and glaciers in the Antarctic Peninsula and along the English and Bryan Coasts. Researchers have used the IceBridge data to observe that the West Antarctic Ice Sheet may be in a state of irreversible decline directly contributing to rising sea levels. The National Climate Assessment, a study produced every 4 years by scientists from 13 federal agencies of the U.S. government, released a stark report November 2 stating that global temperature rise over the past 115 years has been primarily caused by human activities, especially emissions of greenhouse gases.  (Photo by Mario Tama/Getty Images)
Ilustrasi Antartika/Foto: Mario Tama/Getty Images
Jakarta -

Gimana rasanya bangun gedung di tempat paling dingin di muka bumi? Nah, hal ini dirasakan oleh kontraktor asal Inggris, BAM.

BAM memimpin proyek pembangunan fasilitas penelitian dan operasi baru British Antarctic Survey (BAS) di Stasiun Rothera di Pulau Adelaide, tepat di bawah lingkaran Antartika. Adapun, insinyur yang membangun berasal dari Ramboll dan Sweco.

Gedung tersebut bernama Discovery Building dengan tinggi dua lantai, panjangnya 90 meter, dan luas 4.500 meter persegi. Apabila gedung ini selesai pada 2025, maka akan menggantikan sejumlah bangunan yang telah mencapai akhir masa pakainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, para kru di sana hanya dapat bekerja pada musim panas di Antartika, yaitu bulan November hingga April saja. Ketika di sana, mereka bekerja, beristirahat, dan bermain dengan sekitar 100 ilmuwan dan rekan BAS yang menghuni stasiun tersebut.

Dilansir dari Global Construction Review, Rabu (20/9/2023), para kru harus merencanakan pembangunan setiap musim karena semuanya, hingga tahap akhir, harus menempuh jarak lebih dari 9.000 mil dengan kapal dari Inggris.

ADVERTISEMENT
BAM Engineer/Stuart Webster via RGBAM Engineer/Stuart Webster via RG Foto: BAM Engineer/Stuart Webster via RG

Pada musim pembangunan yang lalu, tim yang beranggotakan 60 orang menyelesaikan pelapisan, meletakkan pelat lantai pertama, dan mengangkat menara operasi bangunan ke tempatnya. Mereka sampai harus berlatih di Skotlandia agar dapat melakukannya dengan benar.

Seorang insinyur struktur senior di Ramboll, Connie Pang merupakan supervisor lokasi di tim kantor manajemen proyek BAS. Sementara seorang insinyur bagian dari BAM, Stuart Webster bertugas mengawasi pekerjaan sementara dan merencanakan pengangkatan dan aktivitas lainnya.

Meski mereka harus bekerja di tempat yang dingin, kurangnya privasi, hingga terisolasi karena berada di tempat terpencil, mereka justru menyukainya.




(dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads