Rumah-rumah tradisional di Jepang biasanya memakai pintu geser atau jendela yang menggunakan rangka kayu yang dilapisi oleh kertas. Ternyata hal itu ada sebabnya, salah satunya karena dapat dilepas-pasang.
Pintu, jendela maupun pembatas ruangan menggunakan kertas itu biasanya disebut shoji. Kertas yang digunakan ini lebih tebal dari kertas tulis. Namun, sama seperti kertas lainnya, kertas itu sangat rentan rusak dan jika sudah rusak sulit diperbaiki. Apabila rusak, partisi shoji bisa diganti dengan mudah dan tidak mahal.
Partisi shoji sering digunakan untuk pembatas ruangan atau dinding kertas untuk menciptakan privasi tanpa menghalangi cahaya masuk dan suara yang bisa masuk. Shoji lebih kuat kokoh dari tirai namun tidak menonjol dari dinding kayu atau pintu. Selain itu, bentuknya yang tipis dan ringan sering kali digunakan pada rumah-rumah di Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, kertas pada shoji, yaitu kertas washi menciptakan efek yang unik dengan membiaskan dan menyebarkan cahaya. Cahaya yang masuk melewati partisi ini akan menjadi lembut, namun cukup terang untuk menerangi ruangan.
Dilansir dari Japan Objects, Sabtu (16/9/2023), saat musim panas di Jepang, kertas pada shoji bisa dilepaskan agar mendapatkan sirkulasi udara yang lebih baik. Sementara pada musim dingin, partisi shoji juga bisa digunakan untuk mendapatkan kehangatan lebih.
Pintu geser dan jendela shoji di rumah-rumah jepang bisa dilepaskan dari jalurnya dan disimpan di lemari. Melepas partisi itu bisa membuat ruangan semakin luas, lebih terbuka, dan lebih terintegrasi dengan sekitarnya, misalnya taman.
Sebagai informasi, kertas pada shoji menggunakan kertas washi yang terbuat dari pohon mulberry Jepang. Sementara untuk rangkanya menggunakan kayu atau bambu.
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan kamu via email ke redaksi@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.
(zlf/zlf)