Air sumur warga di Kampung Nagrog, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat diduga tercemar BBM dari SPBU yang tak jauh berada di sana. Diketahui, sebanyak 10 sumur, 15 rumah, dan 18 keluarga terdampak dari kasus tersebut.
Dari sumur tersebut, air yang dihasilkan berbau bensin dan berminyak. Bahkan, salah satu sumur warga airnya berwarna kebiruan seperti tercampur bensin.
Akibatnya, warga harus menggunakan air isi ulang untuk minum dan masak. Bahkan, ada warga yang harus membeli makanan jadi karena terdapat imbauan untuk tidak menggunakan dapur sementara waktu ini.
Adapun, pihak pemerintah juga bergerak cepat dengan memberikan bantuan air bersih dan melakukan uji lab terhadap air yang diduga tercampur bensin tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para warga pun berharap kejadian ini cepat selesai. Salah satunya Irsyad.
"Ya harapan ke depan, kami serta warga terdampak lainnya mohon hal ini terutama kalau memang itu ada bukti kebocoran dari pihak SPBU ya mohon pertanggungjawaban. Selama ini ada yang sudah 7 tahun lamanya air itu berbau dan otomatis kami menghindari untuk konsumsi seperti minum, kecuali untuk cuci-cuci masih dipakai. Mohon ke depannya ada penyelesaian dari pihak-pihak terkait yang menyebabkan terdampaknya air kami di rumah-rumah kami, mohon lah ada pertanggungjawaban," katanya kepada detikcom, Selasa (12/9/2023).
"Ya harapan utamanya air di rumah kami bisa kembali normal seperti dulu. Ini harapan kami," tambahnya.
Senada, Neneng, salah satu warga terdampak yang rumahnya persis di belakang SPBU juga berharap kualitas airnya bisa kembali seperti sedia kala. Sebab, airnya sudah beberapa tahun ini berbau bensin dan berminyak.
"Ibu sih penginnya ya air kita kembali seperti semula, ya pokoknya jernih lagi lah. Airnya bagus, jernih, nggak bau gitu lagi, ya bikin kita nyaman lagi lah. Ya mudah-mudahan pihak yang ini bisalah mengganti hak kita. Kita pengin air kita kembali, kita cuma minta air bersih aja," paparnya kepada detikcom.
Di sisi lain, warga terdampak lainnya, Siti Khodijah berharap pihak yang menyebabkan air sumur warga berbau bensin dan berminyak bertanggung jawab. Bahkan, jika memang ditemukan bukti jika SPBU yang tak jauh di rumah warga menjadi penyebabnya, ia ingin tempat itu segera ditutup.
"Saya sih berharap ditutup aja lah itu pom bensin, gitu aja. Takutnya saya trauma, takut ada.. mungkin diperbaiki mungkin bisa (airnya kembali bersih) tapi tetap masih ada pencemaran bekas sisa-sisa. Sekalipun bersih dari itu, takutnya ada perembesan-perembesan lagi yang akan gini lagi," tuturnya kepada detikcom.
Memang, di rumah Siti Khodijah airnya berbau bensin dan berminyak. Bahkan jika airnya hanya diendapkan di bak saja, minyaknya akan terangkat, dan perabotan-perabotan yang dicuci menggunakan air tersebut mulai berkerak. Ia juga sudah 2 kali menggali sumur baru agar mendapatkan air bersih, namun air yang didapatkan masih sama seperti sebelumnya.
Siti Khodijah menuturkan, ia sudah mengalami air yang berbau bensin dan berminyak selama 7-8 tahun. Bahkan, ia dan warga lain sempat beberapa kali melaporkan hal ini ke pihak terkait, namun masih belum ada tindakan apapun.
"Keadaan sekarang aja yang sudah ramai, tapi nggak ada tanggung jawab dari dianya (SPBU), minta maaf kek ataupun untuk menyalurkan airnya, nggak ada," tambahnya.
Sebagai informasi, air sumur di Kampung Nagrog, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat baru-baru ini ramai diperbincangkan karena ada yang terindikasi tercemar bensin dari SPBU yang berada tak jauh dari sana.
Dikutip dari detikNews, Selasa (12/9/2023), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor telah mengambil sampel air yang tercemar bensin di Gunung Sindur. Nantinya, sampel air tersebut akan dibawa ke Puslabfor Polri dan Lemigas untuk melakukan pengujian.
"DLH akan melakukan sampling air yang diduga tercemar BBM di sumur milik warga dan minyak di tangki pendam milik SPBU 34.16317, untuk memastikan apakah minyak di air sumur warga identik dengan minyak di tangki pendam SPBU," kata Kabid Penegakan Hukum dan Pengelolaan Limbah B3, DLH Kabupaten Bogor, Gantara Lenggana, dikutip dari detikNews.
Adapun, saat ini SPBU terkait sudah dilakukan penutupan sementara.
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan kamu via email ke redaksi@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.
(dna/dna)