Air sumur beberapa warga di Kampung Nagrog, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat diduga tercampur bensin. Hal ini memberikan dampak bagi warga, mulai dari kondisi perabotan rumah yang berkerak hingga dampak kesehatan.
Salah satunya terjadi pada Siti Khodijah. Perabotan di rumahnya menjadi berkerak tiap dibersihkan menggunakan air tersebut. Siti Khodijah mengaku, air sumurnya itu sudah bau bensin selama 7-8 tahun. Ia juga sudah berkali-kali komplain ke pihak SPBU, namun tidak ada tindakan apapun.
Akibatnya, ia harus menggunakan air tersebut selama bertahun-tahun untuk menyuci perabotan rumah tangganya hingga mandi. Khusus untuk memasak dan minum, ia menggunakan air isi ulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dampaknya gatal gitu. Mungkin kena-kena perabotan, dangkal, kamar mandi juga, gelas, dan lain perabotan, baju, berkerak. Iya benar," katanya kepada detikcom, Selasa (12/9/2023).
Neneng, warga lainnya juga mengalami hal serupa. Air sumur di rumahnya berbau bensin dan berminyak. Ia pun harus menggunakan air isi ulang untuk kebutuhan minum dan memasak, sementara untuk mencuci piring, baju, dan mandi, ia menggunakan air sumurnya yang berbau bensin.
"Kulitnya gatal-gatal, ini juga kering banget. Jadi kulitnya kering kayak begini tuh," katanya kepada detikcom.
Memang, saat ini sudah ada bantuan air bersih yang diberikan. Namun, menurutnya masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan.
"Bantuan kan 2 hari sekali, kita kan kebutuhan setiap hari. Paling cuma buat masak, cuci sayur, kalau yang (air) bantuan," tuturnya.
Sementara Ramin, warga yang terdampak paling parah, air sumurnya sampai berubah warna kebiruan di bagian atasnya. Bau bensin pun sangat menyengat di bagian belakang rumah Ramin, khususnya berasal dari sumur airnya.
Warga dengan rumah terdampak pun diimbau untuk tak memasak di rumah, untuk menghindari terjadinya kebakaran ataupun ledakan. Imbasnya, Ramin harus membeli makanan jadi karena tak bisa memasak di rumahnya.
"(Kalau lauk) ya beli, tapi kalau nasi masak sendiri, kan tinggal dicolok listrik," katanya.
Sebagai informasi, air sumur di Kampung Nagrog, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat baru-baru ini ramai diperbincangkan karena ada yang terindikasi tercemar bensin dari SPBU yang berada tak jauh dari sana.
Dikutip dari detikNews, Selasa (12/9/2023), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor telah mengambil sampe air yang tercemar bensin di Gunung Sindur. Nantinya, sampel air tersebut akan dibawa ke Puslabfor Polri dan Lemigas untuk melakukan pengujian.
"DLH akan melakukan sampling air yang diduga tercemar BBM di sumur milik warga dan minyak di tangki pendam milik SPBU 34.16317, untuk memastikan apakah minyak di air sumur warga identik dengan minyak di tangki pendam SPBU," kata Kabid Penegakan Hukum dan Pengelolaan Limbah B3, DLH Kabupaten Bogor, Gantara Lenggana, dikutip dari detikNews.
Adapun, saat ini SPBU terkait sudah dilakukan penutupan sementara.
(dna/dna)