Salah satunya seperti yang ditemukan sekelompok arkeolog tentang rumah-rumah yang ada di China tempo dulu. Dikutip dari washington.edu, Senin (11/9/2023), para arkeolog menemukan bahwa rumah-rumah di seluruh China pada zaman pra-modern memiliki banyak kesamaan.
Cara menata rumah di antara orang kaya dan orang miskin serupa, baik pada zaman dahulu maupun pada zaman sesudahnya. Bahan dan teknik tertentu, seperti pondasi tanah yang ditumbuk, rangka kayu, dan penggunaan batu bata dan ubin terdapat di seluruh negeri kala itu.
Meskipun demikian, rumah-rumah di seluruh wilayah China tidaklah sama. Jika kita melihat rumah-rumah di berbagai daerah, kita dapat melihat banyak perbedaan dari satu tempat ke tempat lain.
Dari sekian banyak kesamaan yang dimiliki rumah-rumah tersebut, para arkeolog mencatat, salah satu aspek yang paling mencolok dari arsitektur rumah tangga China adalah praktik pembuatan rumah menghadap ke selatan.
Para arkeolog telah menemukan bahwa banyak rumah zaman Neolitikum berbentuk persegi panjang dengan pintu menghadap ke selatan. Permukiman periode Zhou juga diatur pada poros utara-selatan. Tempat tinggal awal ini sudah tidak ada lagi, namun rumah-rumah di China, yang paling awal berasal dari Dinasti Ming, juga menunjukkan kecenderungan menghadap ke selatan.
Rumah yang dibangun saat ini juga dibangun menghadap ke selatan, jika ruang memungkinkan.
Meskipun hanya sedikit contoh rumah China yang bertahan dari zaman kuno dan berhasil ditemukan para arkeolog, para ahli menyimpulkan banyak prinsip dasar desain rumah China seperti penekanan pada orientasi, tata letak, dan simetri sudah ada sejak zaman sejarah China. (dna/dna)