Maroko baru saja diguncang gempa bumi pada Jumat (8/9) malam. Akibatnya, ratusan orang meninggal dan banyak bangunan yang runtuh.
Gempa tersebut bermagnitudo 6,8 yang berlokasi di daerah pegunungan dekat kota Ighil di Provinsi Al Haouz, sekitar 72 km barat daya Marrakech. Dilansir CNN, Sabtu (9/9/2023) hingga saat ini sudah ada 632 korban jiwa, 13 orang meninggal di Marrakech dan 290 orang meninggal di Provinsi Al Haouz. Setidaknya ada 329 orang luka-luka.
Tak hanya itu, dikutip dari CNBC, akibat dari gempa ini berbagai bangunan rubuh dan mengalami kerusakan, salah satunya masjid abad ke-12 Koutoubia Mosque di Marrakech. Masjid dengan menara setinggi 69 meter atau dikenal dengan 'roof of Marrakech' ini mengalami kerusakan, namun belum pasti seberapa parah kerusakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, terdapat video yang memperlihatkan bagian dari tembok merah yang terkenal mengelilingi kota tua Marrakech, yang masuk sebagai situs warisan dunia UNESCO, juga mengalami kerusakan.
Rumah-rumah yang berada di kota juga setengah hancur atau hancur total. Bahkan, listrik dan jalanan terputus di beberapa tempat.
"Pemerintah sedang membersihkan jalan di Provinsi Al Haouz supaya ambulans bisa melewatinya dan memberikan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak," kata Wali Kota Talat N'Yaaqoub, Abderrahim Ait Daoud, dikutip dari CNBC.
Meski demikian, terdapat warga yang melaporkan kalau jalan menuju ke daerah pegunungan sekitar pusat gempa dipenuhi oleh kendaraan dan terhalang oleh batuan yang jatuh. Hal ini menyebabkan perlambatan dalam proses penyelamatan.
Gempa bumi di Afrika relatif jarang terjadi. Head of the Seismic Monitoring and Warning Department pada National Institute of Geophysiscs, Lachen Mhanni mengatakan kepada 2M TV bahwa gempa bumi yang terjadi kemarin malam merupakan yang terkuat di daerah pegunungan yang pernah tercatat. Bahkan, gempa bumi ini terasa sampai ke Portugal dan Algeria.
(dna/dna)