Cerita Ngeri Warga Tinggal di 'Kota Hantu' Rp 1.500 Triliun Malaysia

Cerita Ngeri Warga Tinggal di 'Kota Hantu' Rp 1.500 Triliun Malaysia

Zulfi Suhendra - detikProperti
Jumat, 08 Sep 2023 16:24 WIB
A view of a hotel and residential apartments in Country Gardens Forest City development in Johor Bahru, Malaysia August 16, 2023. REUTERS/Edgar Su
Foto: REUTERS/EDGAR SU
Jakarta -

Forest City, adalah mega proyek properti besutan perusahaan China yang tengah punya masalah utang ribuan triliun, Country Garden. Proyek senilai US$ 100 miliar atau setara Rp 1.500 triliun ini terancam jadi 'kota hantu'.

Pembeli properti di proyek kota hantu itu pun menyesal dan bercerita bagaimana tinggal di di sana. Begini ceritanya:

Forest City, yang berlokasi di Johor Malaysia ini dibangun sejak 2006 dan diproyeksikan menjadi proyek 20 tahun. Berdiri di lahan seluas 1.740 hektare, proyek ambisius ini jauh dari harapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2019 misalnya, hanya ada 15 ribu unit properti yang terjual, dari 700 ribu, dan hanya 500 orang tinggal di sana. Belakangan, jumlah ini naik jadi sekitar 9.000 orang. Namun tetap, angka itu jauh meleset dari target.

CJ dan istrinya, adalah salah satu keluarga yang tinggal di Forest City. CJ mengatakan, pada 2016 dia membeli properti di sana. Awalnya, CJ yang seorang pemain golf, tertarik karena ada 18 padang golf, yang merupakan salah satu fasilitas yang ditawarkan Forest City.

ADVERTISEMENT

"Padang golf di Forest City adalah alasan utama saya tertarik. Meski Forest City kini jatuh, saya rasa padang golfnya cukup sukses. Saat kita pergi dari sana, padang golf adalah bagian dari Forest City yang paling aktif," kata CJ dikutip dari Asiaone, Jumat (8/9/2023).

"Mungkin mereka harusnya membuka padang golf saja daripada kondominium," imbuhnya.

CJ yang berkebangsaan Singapura dan istrinya Malaysia, memutuskan untuk menjadikan Forest City adalah rumah keduanya.

CJ mengatakan mereka sangat senang dengan kualitas unit dan finishingnya. Namun permasalahannya adalah obral janji dari si pengembang soal fasilitas.

"Agen penjualannya bahkan mengatakan kepada kami bahwa Forest City akan seperti KSL City Mall, dan itu jelas-jelas berlebihan. Kebanyakan toko yang dibuka tidak akan bertahan lama, mereka akan buka selama beberapa bulan dan kemudian toko lain akan buka. gantikan mereka," katanya.

"Untungnya supermarket tetap buka, itu mungkin tempat yang paling banyak dikunjungi bagi kami. Juga toko Bubble Tea yang disukai istri saya; tapi itu pun akhirnya tutup dan tidak ada yang buka selama lebih dari setahun," katanya.

Bagian terburuknya, kata CJ, adalah menara dan menara unit kosong. Dia pun sepakat bila disebut kondisi di sana seperti kota hantu.

"Kalau ini kondominium kecil, dengan fasilitas seperti itu, pasti bagus. Tapi karena pembangunannya berlebihan, dan ada ribuan unit kosong, itulah yang menciptakan nuansa kota hantu.

Dia juga cerita, pemeliharaan area di sana pun buruk.

"Katak dan nyamuk berkembang biak. Saya juga khawatir tentang keamanan. Kadang-kadang saya melihat orang asing berkeliaran di sekitar area kosong, merokok atau berbicara keras dengan teman-temannya. Saya tidak tahu apakah mereka penduduk atau hanya orang luar. Tapi tempat ini begitu besar dan kosong, tak seorang pun di sekitar yang mengamati atau mengusir mereka." tegasnya.




(zlf/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads