Sebanyak 451 kepala keluarga (KK) di Rusunawa Marunda Blok C1 hingga C5 akan direlokasi ke Rusunawa Nagrak imbas dari ambruknya atap beton yang terletak di sekitar hall belakang pada Minggu, 30 Agustus silam.
Melansir detikNews, Senin (4/9/2023), Kepala Unit Pelayanan Rumah Susun (UPRS) II Dinas PRKP DKI Jakarta, Uye Yayat Dimyati, mengatakan bahwa rencana relokasi ini sudah disosialisasikan sejak Maret 2022. Rencana ini kemudian tertunda akibat adanya lonjakan kasus Covid-19.
Dalam keterangannya, Uye membantah anggapan bahwa relokasi dilakukan karena ambruknya atap beton tersebut. Ia menyebutkan bahwa rencana relokasi ini tertunda akibat adanya penolakan dari warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan. Memang sudah dari tahun lalu kami plan (rencanakan, red). Warga yang sebagian sulit dipindahkan. Yang sekarang ini lebih tegas karena mengutamakan keselamatan jiwa," jelasnya.
Relokasi ini direncanakan setelah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dalam penelitian mereka bahwa kondisi bangunan ini memang sudah tidak layak huni.
"Sesuai hasil penelitian BRIN bahwa bangunan tersebut sudah tidak layak huni dan kami akan revitalisasi," jelas Retno Sulistyaningrum, Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta, sebagaimana dilansir dari detikNews, (4/9/2023).
Retno mengatakan bahwa rencana relokasi warga Rusunawa Marunda ke Rusunawa Nagrak kembali disosialisasikan pada Kamis, 31 Agustus 2023. Saat ini, warga sudah mulai memindahkan barang-barang mereka secara bertahap.
(dna/dna)