Beberapa warga mengaku sakit kepala dan mual sehingga menimbulkan kekhawatiran yang tinggi mengenai keamanan struktural gedung tersebut di tengah badai angin topan.
Melansir South China Morning Post, Senin (4/9/2023), badai angin topan ini merupakan yang terkuat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Tak hanya menyebabkan gedung-gedung tinggi bergoyang, badai angin topan juga membuat pohon-pohon tumbang dan jalan-jalan dipenuhi sampah.
Departemen Bangunan mengatakan di media sosial bahwa fenomena ini sudah diperkirakan berdasarkan kode efek angin yang ditetapkan dalam aturan desain. Sebuah bangunan setinggi 100 meter, misalnya, dapat bergoyang hingga 20 cm secara horizontal, deviasi maksimum yang diperbolehkan menurut aturan tersebut.
Beberapa pengguna Facebook yang tinggal di daerah yang sama juga mengunggah foto-foto jendela yang pecah atau kaca yang retak di rumah mereka.
Baca juga: Taiwan Porak-poranda Diterjang Topan |
Di samping itu, badai angin topan ini juga mengakibatkan 10 rumah di daerah pedesaan Tso Kung Tam dekat Tsuen Wan mengalami pemadaman listrik selama sekitar 20 menit.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh CLP Power, salah satu dari dua penyedia layanan listrik di kota tersebut, yang mengatakan bahwa saluran listrik tidak berfungsi dengan baik akibat badai angin topan ini. Sementara itu, sekitar 700 rumah masih tanpa listrik pada pukul 15:00 hari Sabtu.
Dewan Distrik Yau Tong Barat, Lui Tung-hai, mengatakan bahwa sekitar tengah hari bahwa situasinya lebih baik dari yang dikhawatirkan.
"Secara keseluruhan, menurut saya situasinya tidak terlalu buruk, tidak terlalu banyak ranting dan puing-puing di jalan. Selain tiga pohon besar yang tumbang, jalanan cukup bersih. Ini tidak buruk dibandingkan dengan sebelumnya. Juga tidak banyak kejadian banjir," jelas Lui.
Lui mengatakan bahwa biasanya akan ada masalah dengan air masuk ke rumah orang, serta rumah-rumah yang rusak, tetapi dia tidak menemui banyak kasus seperti itu kali ini. (dna/dna)