Kasus lift jatuh di sebuah resort yang menewaskan 5 orang karyawan resort di Ubud, Bali menuai sorotan luas dari khalayak.

Bahkan, Gubernur Bali Wayan Koster menduga pengelola Ayuterra Resort tak memeriksa kelaikan operasional lift secara rutin sehingga tali slingnya putus.

"Seharusnya secara rutin dilakukan pemeriksaan audit kelaikannya dan dugaan saya ini sudah terlalu lama dibiarkan," kata Koster di kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (4/9/2023).

Sebagai alat angkut yang ditumpangi manusia, perawatan lift memang perlu mendapat perhatian serius dan bukan alakadarnya. Salah-salah, nyawa penumpang jadi taruhan.

Mengutip Tower Lifts, Senin (4/9/2023), lift memang harus dilakukan perawatan secara berkala.

Memang, masa perawatannya akan bergantung pada usia, ukuran, dan jumlah lantai yang dilayaninya.

Kontrak servis Tower Lift mempertimbangkan semua variabel ini saat merekomendasikan keteraturan interval servis lift Anda.

Menjaga lift Kamu tetap terservis merupakan persyaratan hukum, selain memastikan efisiensi dan keselamatan penumpang.

"Sebagai panduan umum, kami biasanya merekomendasikan setidaknya 2 kunjungan layanan setiap tahun, dan hingga 6 kunjungan layanan untuk lift volume tinggi seperti di rumah sakit, hotel, atau bandara," tulis Tower Lifts dalam situsnya.

Lift memiliki serangkaian bagian bergerak yang kompleks yang memerlukan perawatan rutin agar dapat berfungsi dengan baik.

Dikutip dari sumber lainnya, Premier Lift Group, seberapa sering perawatan lift diperlukan, akan bergantung pada jenis lift, seberapa sering digunakan, dan jumlah lantai yang dilayani.

Misalnya, elevator yang jarang digunakan biasanya hanya memerlukan beberapa kunjungan servis dalam setahun, sedangkan elevator yang sering digunakan di gedung ritel akan memerlukan perhatian lebih.

Saat mempertimbangkan frekuensi servis, ingatlah bahwa ini adalah tindakan pencegahan. Semakin sering melakukan servis, semakin lama lift tersebut bertahan dan semakin rendah biaya pengoperasiannya.