Ketersediaan infrastruktur jadi kunci penting dalam mendorong aksesibilitas dan konektivitas sebuah kawasan. Infrastruktur seperti transportasi umum membuat masyarakat semakin mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Hal ini jelas secara langsung turut mendorong perkembangan sektor properti.
Dengan ketersediaan infrastruktur yang baik, masyarakat jadi punya pilihan lebih luas dalam mencari hunian yang tidak harus melulu dekat dengan tempat kerjanya. Masyarakat punya pilihan hunian yang beragam di lokasi-lokasi penyangga Kota Jakarta, ditambah dengan aksesibilitas yang semakin mudah, termasuk menggunakan pilihan transportasi umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perkembangan infrastruktur dan kebutuhan pasar yang besar menjadi kunci utama, membuat dunia usaha semakin percaya menggarap sektor properti dengan menawarkan fitur, inovasi maupun keunggulan lainnya.
Salah satunya seperti pengembangan Serviced Apartemen, Oakwood Fatmawati Jakarta yang merupakan bagian dari pembangunan kawasan terintegrasi Fatmawati City Center.
Kawasan ini dipilih karena memiliki akses langsung ke gerbang tol fatmawati yang terhubung dengan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan stasiun MRT Fatmawati yang membuat penghuni mudah mengakses pusat ekonomi di tengah kota.
Oakwood Fatmawati akan menjadi produk hunian serviced apartemen bintang lima di sepanjang jalur Simatupang sebagai wilayah bisnis dan perkantoran. Proyek terbaru ini fokus pada konsep ruang terbuka hijau sehingga ini menjadi tantangan yang besar bagi banyak pengembang di kota besar karena memiliki fokus dalam penghematan energi.
Paduan dalam proyek ini memiliki penawaran antara privasi, lingkungan yang tertata secara profesional, dan aspek gaya hidup. Penawaran ini menjadi sebuah hal yang diminati oleh para profesional dan keluarga muda modern dalam memajukan kualitas hidup.
Proyek ini memiliki luas area sebesar 22 hektar ini juga menawarkan fasilitas yang dapat dinikmati oleh penghuni dan pengunjung seperti kolam renang bergaya resor, restoran dengan konsep indoor dan outdoor, ruang serba guna, lapangan tenis, dan berbagai fasilitas lainnya. Bangunan ini juga terdiri dari 280 kamar yang memiliki beragam tipe dan dapat dihuni dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
Untuk pengelolaannya, ASRI (Agung Sedayu Realestat Indonesia) berkolaborasi dengan The Ascott Limited, yakni sebuah perusahaan global ternama yang telah mengelola lebih dari 900 properti di lebih dari 220 kota dan lebih dari 40 negara.
CEO dari ASRI, Alexander H. Kusuma mengatakan, kawasan Fatmawati punya peluang besar menjadi pusat ekosistem pemukiman dan perkantoran terintegrasi.
"Dimana ini adalah area yang terus berkembang dan perpaduan antara kawasan tempat tinggal dan perkantoran, yang menjadi pangsa pasar yang cukup kuat di sepanjang jalur JORR," tutur dia.
Alexander menambahkan kehadiran Fatmawati City Center sebagai kawasan terintegrasi terbesar diharapkan bisa menjadi community hub di Jakarta Selatan.
"Kami di ASRI, berkomitmen untuk membangun lebih dari sebuah properti, tetapi sebuah destinasi dengan pengalaman menyeluruh untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," jelas dia.
(dna/dna)