Situs properti terkemuka, Zoopla, mengungkapkan bahwa jumlah penjualan rumah di Inggris tahun ini diperkirakan menurun hingga 21% akibat naiknya biaya pinjaman. Angka ini tercatat sebagai yang terendah selama satu dekade sejak tahun 2012.
Melansir Reuters, Kamis (31/8/2023), Zoopla memperkirakan bahwa jumlah penjualan rumah tahun ini hanya akan mencapai 1 juta unit. Angka ini menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,26 unit.
Lebih dari itu, angka ini juga mengalami penurunan drastis dari tahun 2021 yang tercatat sebagai puncak penjualan dalam 14 tahun sebanyak 1,48 juta unit. Pengaruh suku bunga yang lebih tinggi dan perubahan insentif pajak dari tahun-tahun sebelumnya secara tidak langsung menjadi penyebab turunnya penjualan rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak Desember 2021, Bank of England (BoE) telah menaikkan suku bunga sebanyak 14 kali hingga mencapai 5,25% dengan tujuan untuk mengatasi laju inflasi. Pasar memperkirakan bahwa masih akan ada dua kali kenaikan suku bunga lagi hingga mencapai 5,75% tahun ini.
"Hal ini mengakibatkan melemahnya permintaan dari pembeli, lebih sedikit penjualan dan pertumbuhan harga rumah yang sangat rendah" kata Richard Donnell, Direktur Eksekutif Zoopla, sebagaimana dilansir Sky News, Kamis (31/8/2023).
Zoopla juga memproyeksikan bahwa pembelian rumah secara KPR akan mengalami penurunan sebesar 28% tahun ini, sementara pembeli tunai hanya akan mengalami penurunan sebesar 1% dan akan menyumbang lebih dari sepertiga dari total penjualan.
Meskipun harga rata-rata rumah pada bulan Mei turun hingga 2% dari puncaknya pada September tahun lalu, namun harga-harga tersebut masih 20% lebih tinggi daripada sebelum dimulainya pandemi COVID-19. Saat itu, pembiayaan yang murah dan permintaan akan rumah yang lebih luas telah mendorong kenaikan harga properti di banyak negara Barat.
(dna/dna)