Pengembang properti raksasa China, Country Garden, sedang mengalami tekanan likuiditas yang serius. Beberapa kreditur luar negeri perusahaan ini sedang dalam pembicaraan dengan firma hukum di New York dan mempertimbangkan opsi-opsi, termasuk yang bersifat hukum, untuk menghadapi situasi ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, tekanan likuiditas yang dialami Country Garden menjadi sorotan publik setelah perusahaan ini gagal membayar kupon sebesar dua dolar.
Dikutip dari Reuters, Kamis (31/8/2023), John Han, seorang pengacara berbasis di Hongkong dari firma hukum Kobre & Kim LLP mengatakan bahwa para kreditur luar negeri dengan cermat mengamati apakah Country Garden akan mampu memenuhi batas waktu toleransi untuk dua pembayaran kupon obligasi yang telah terlewatkan. Periode toleransi ini akan berakhir pada tanggal 5 September mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Firma hukum Kobre & Kim LLP telah mengadakan pertemuan dengan beberapa kreditur luar negeri Country Garden pada malam Selasa. Dalam pertemuan tersebut, firma hukum ini membahas unit bisnis utama yang dimiliki oleh Country Garden serta aset inti perusahaan, termasuk proyek properti di daratan dan di laut.
"Kami sedang berdiskusi dengan para kreditur luar negeri mengenai kemungkinan membentuk kelompok serta opsi yang dapat diambil jika mereka diabaikan oleh perusahaan atau diskusi yang mereka adakan berlangsung tidak produktif," terang Han pada Reuters.
Han juga mengatakan bahwa jumlah kreditur yang tertarik bergabung dengan kelompok tersebut meningkat 'cukup signifikan'.
Country Garden telah berdiskusi dengan para kreditur dalam negerinya untuk memperpanjang obligasi swasta senilai 3,9 miliar yuan yang akan jatuh tempo pada hari Sabtu. Para kreditur memiliki waktu hingga hari Kamis untuk menyetujui proposal perpanjangan pembayaran penuh selama 3 tahun.
Dalam kesempatan terpisah, beberapa kreditur luar negeri berpendapat bahwa Country Garden mungkin akan lebih fokus pada negosiasi dengan kreditur dalam negeri. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mereka mengenai keseriusan perusahaan ini dalam menangani kepentingan mereka secara tepat waktu.
Sampai saat ini, Country Garden belum memberikan pernyataan apa pun kepada publik mengenai hubungan mereka dengan kreditur luar negeri sejak melewatkan pembayaran kupon.
Seorang juru bicara Country Garden bahkan menolak berkomentar saat ditanya mengenai kemungkunan beberapa pemegang obligasi luar negeri membentuk kelompok untuk membahas restrukturisasi utang.
(dna/dna)