Menjawab Penasaran Tinggal di Bawah Sutet

Menjawab Penasaran Tinggal di Bawah Sutet

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Kamis, 31 Agu 2023 09:05 WIB
Rumah di Bawah Sutet
Foto: (Almadinah Putri Brilian/detikcom)
Jakarta -

Apa rasanya tinggal di dekat saluran udara tekanan ekstra tinggi (SUTET)? detikers pasti penasaran. Umumnya, tinggal di dekat SUTET dihindari banyak orang, karena konon katanya bisa terkena radiasi hingga gangguan pada alat elektronik.

Sadelih, salah satu warga yang tinggal di dekat SUTET. Jarak rumahnya ke SUTET hanya sekitar 200 meter saja dan dia telah tinggal di sana sejak 2007. Adapun rumahnya berada di area Jalan Suka Bakti III, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan.

Sejak saat ia mendirikan rumah, memang sudah ada SUTET di lokasi tersebut. Ia juga telah mendapatkan izin untuk mendirikan rumah dari PLN. Hingga saat ini, ia merasa baik-baik saja selama tinggal di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasa aja (tinggal dekat SUTET), nggak ada kendala. Nggak ada kendala TV atau apa, nyaman-nyaman aja," tuturnya kepada detikcom di lokasi, Selasa (29/8/2023).

Bergeser tak jauh dari lokasi sebelumnya, di sekitar Jalan Aria Putra, Serua, Ciputat juga ada SUTET yang di bawahnya terdapat rumah warga. Bahkan, ada rumah warga yang nyaris nempel dengan kaki SUTET.

ADVERTISEMENT

Untuk ke lokasinya memang harus masuk ke dalam gang kecil di samping pertigaan Jalan Aria Putra. Ketika masuk, di sebelah kanan sudah berdiri tegak SUTET yang sangat tinggi. Di sekitarnya, ada beberapa rumah warga.

Sri, warga yang tinggal di samping kaki SUTET bercerita, dirinya telah tinggal di sana selama 10 tahun lamanya. Sebelum ia tinggal di sana, SUTET pun sudah ada.

Meski sudah lama tinggal di dekat SUTET, Sri mengaku terkadang masih ada rasa takut yang menggelayutinya. Apalagi ketika musim hujan tiba.

"Ya karena kita tinggal di bawah SUTET ya kita takut juga kalau hujan, petir, angin, kita juga was-was, perasaan takut juga ada. Tapi ya terus mau gimana lagi, tinggalnya sudah di sini," paparnya kepada detikcom.

Meski sudah 10 tahun tinggal di sana, Sri mengaku masih was-was terutama ketika hujan turun. Untuk mencegah korsleting listrik, ketika hujan angin tak jarang ia mencabut kabel-kabel listrik yang ada di rumahnya.

"Dari PLN (dipasangin penangkal petir). Karena di sini kan kalau hujan juga saya pun takut juga, kadang saya cabut-cabutin juga (listriknya) walaupun di situ sudah ada antipetirnya juga, tapi saya was-was juga," ungkapnya.

Ada potensi terkena penyakit imbas radiasi

Keberadaan SUTET tidak dipungkiri dapat menimbulkan suatu radiasi, yaitu radiasi medan magnet dan medan listrik. Bahkan, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Anies, M.Kes. PKK dari UNDIP, pada penduduk di bawah SUTET 500 Kv di Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal (2004) menunjukkan bahwa besar risiko electrical sensitivity pada penduduk yang bertempat tinggal di bawah SUTET 500 kV adalah 5,8 kali lebih besar dibandingkan dengan penduduk yang tidak bertempat tinggal di bawah SUTET 500 kV.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa pajanan medan elektromagnetik yang berasal dari SUTET 500 kV berisiko menimbulkan gangguan kesehatan pada penduduk, yaitu sekumpulan gejala: hipersensitivitas yang dikenal dengan electrical sensitivity berupa keluhan sakit kepala (headache), pening (dizziness), dan keletihan menahun (chronic fatigue syndrome).

Namun, hal tersebut tak dialami oleh Sri maupun Sadelih, warga yang tinggalnya dekat dengan SUTET. Sri, yang posisi rumahnya berada persis di samping SUTET mengaku tak merasakan gejala sakit yang parah selama tinggal di sana. Ia juga mengaku tak ada gangguan kelistrikan pada alat elektroniknya.

"Saya sih nggak merasa.. gimana ya, sakit apa gimana nggak sih. 'Tapi kalau masalah elektronik gimana?' katanya (petugas PLN) gitu, kalau masalah elektronik juga nggak ada apa-apa, nggak ada kendala apa-apa, saya bilang gitu," tuturnya.

Tak jauh berbeda, Sadelih, salah satu warga tinggal dekat SUTET di Jalan Suka Bakti III, Ciputat, menuturkan hal yang sama. Menurut pengakuannya, ia tak mengalami masalah kesehatan yang cukup berat karena tinggal dekat SUTET.

"Terus terang aja saya punya diabetes, ya kadang-kadang kalau pusing ya suka juga pusing, ya cuma kalau pergi ke dokter beli obat ya yaudah, hilang (sakitnya)," katanya.

"Saya dengar juga katanya kan kalau tinggal dekat SUTET nggak boleh, ada radiasi gitu kan, tapi semasa itu nggak ada, baik-baik aja. Cuma ya karena saya punya diabetes aja gigi saya jadi pada rontok. Kalau kendala itu (radiasi) saya sudah cek ke dokter, nggak ada," akunya.

Kebiasaan warga tinggal dekat SUTET

Tinggal di dekat SUTET tak banyak perilaku yang berbeda dengan tinggal di lokasi lainnya. Para warga tetap berkumpul dan berbincang satu sama lain meski tinggal di area bertekanan listrik tinggi.

Salah satu warga yang tinggal dekat SUTET mengaku, ada sebuah tempat yang kerap dijadikan tempat berkumpul dengan warga lainnya yang berada persis di depan SUTET. Tempat itu, kata Sadelih, biasanya hanya digunakan untuk 'ngadem' saja saat cuaca panas.

Sementara kelakuan warga di dekat rumah Sri, warga yang rumahnya di samping kaki SUTET, agak sedikit berbeda. Pada bagian kaki SUTET dijadikan warga sebagai tiang jemuran. Beberapa baju tampak berjejer di atas bambu yang diletakkan di dekat kaki SUTET.

Warga lainnya mengaku, di dekat SUTET itu kerap dipakai untuk menggelar hajatan. Buat hajatan orang juga suka buka tenda di sini. Iya nggak apa-apa, boleh, diizinin sama orang PLN. Yang penting dirapihin lagi," tuturnya kepada detikcom.

PLN rutin lakukan pemeriksaan

Karena rumah dekat dengan SUTET memiliki potensi bahaya kelistrikan yang cukup tinggi, pihak PLN tak jarang melakukan pengecekan di sana. Dari pengakuan Sri, warga yang tinggal di samping kaki SUTET, pihak PLN rutin mengecek keadaan SUTET dan rumah sekitar setidaknya sebulan sekali.

"Ada pemeriksaan juga. Jadi setiap sebulan sekali itu, petugas dari PLN itu pasti kontrol, karena di sini ada rumah. Jadi waktu bangun (rumah) pun dikontrol juga, nggak boleh sampai bergandengan sama besi, nggak boleh sampai mepet gitu," tuturnya.

Sri memang mendapat izin dari PLN untuk mendirikan rumah di samping kaki SUTET. Asalkan, rumah itu tidak menempel atau bersentuhan dengan besi SUTET.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Sadelih, salah satu warga yang tinggal dekat SUTET di Jalan Suka Bakti III, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan. Rumahnya berjarak kurang lebih 200 meter dari SUTET. Ia mengaku, pihak PLN kerap melakukan pemeriksaan di sekitar rumahnya.

"Ya sering lah (dari PLN ngecek keadaan SUTET), bahkan kalau ngecek tiang seminggu sekali," tutur Sadelih kepada detikcom.

"Jadi setiap ini ngecek terus, dua bulan sekali, apa kadang-kadang sebulan sekali, tergantung waktunya dia," tambahnya.

Sadelih mengaku, PLN mengizinkan rumahnya berada di dekat SUTET asalkan dijaga kebersihannya dan tak mengganggu SUTET. Misalnya, tidak menanam pohon tinggi di sekitar SUTET.

"Yang terpenting, dari pihak PLN itu menyarankan jangan kita secara kasar apa kayak ada benang layangan (berada di dekat SUTET) atau kabel-kabel apa kita main itu nggak boleh, lalu pohonan yang tinggi harus ditebang, lalu harus bersih (di sekitar SUTET)," tuturnya.

(dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads