Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan uji coba atau pilot project pembangunan perumahan hijau di Brebes, Jawa Tengah. Hal ini dilakukan untuk pembangunan rumah yang ramah lingkungan namun terjangkau.
"Kami juga sedang menyiapkan untuk yang Brebes, Pak Dirjen kan secara ekosistem mau mendorong konsep rumah tapak yang green dan affordable, nah ini ingin kita coba dengan lahan yang ada dari bank tanah, kemudian yang nanti akan bangun dari Perum Perumnas, mungkin sekitar 40 unit," kata Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pembangunan Umum dan Perumahan, Haryo Bekti Martoyoedo kepada wartawan di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Pembangunan perumahan hijau ini akan dilakukan pada tahun ini. Adapun, pendanaan untuk pembangunan perumahan hijau ini menggunakan skema dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perumahan hijau yang akan dibangun ini khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR, sehingga harga rumahnya sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR Nomor 689/KPTS/M/2023 tentang Batasan Luas Tanah, Luas Lantai, dan Batasan Harga Jual Rumah Umum Tapak dalam Pelaksanaan Kredit/Pembiayaan Perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan serta Besaran Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan.
Meski dibangun dengan konsep ramah lingkungan, tetapi untuk harganya sendiri masih akan mengikuti sesuai dengan aturan harga batas jual maksimal yang berlaku untuk rumah subsidi. Untuk kawasan Jawa Tengah, harga jual maksimal rumah subsidi untuk tahun ini adalah Rp 162 juta sementara untuk tahun 2024 adalah Rp 166 juta.
"(Untuk yang di Brebes lebih ke desain 'hijau'?) untuk green-nya dimulai dari desain. Desain, site plan, arah bangunan juga berpengaruh," tutur Haryo.
"Paling tidak dari desain. Kan green itu ada banyak, ada dari perencanaannya, konstruksinya, operasionalnya, dan juga pembongkaran kalau dilihat dari Peraturan Menteri terkait dengan bangunan gedung hijau," tambahnya.
Apabila program pembangunan perumahan hijau di Brebes ini sukses, maka tak menutup kemungkinan akan diterapkan pada seluruh rumah subsidi yang dibangun oleh pemerintah pada tahun depan.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna menuturkan, pihaknya telah melakukan pilot project serupa di Palembang, Sumatera Selatan. Meski dalam pembangunannya ada penambahan biaya sekitar 2%, namun menurutnya itu masih hal yang wajar.
"Kalau kita belajar dari apa yang dilakukan di Palembang, tambahan capital cost-nya tidak terlalu besar sebetulnya, hanya sekitar 2%, itu dengan menerapkan konsep green yang minimal bisa di-achieve, itu dari pemanfaatan materialnya, penggunaan air, dan energi," kata Herry kepada wartawan di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2023).
Dengan adanya program perumahan hijau ini, diharapkan ke depannya dapat menunjukkan bahwa rumah ramah lingkungan bisa dibuat dengan harga yang terjangkau. Hal ini tentunya bisa menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dalam pembangunan rumah yang ramah lingkungan.
Adapun, saat ini tengah digodok skema pembiayaan perumahan hijau dan terjangkau atau Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP). Program ini ditargetkan dapat terbit tahun depan.
"Ya mudah-mudahan 2024 sudah bisa launching," tutur Herry.
Sebagai informasi, IGAHP ini mencakup adaptasi, mitigasi, sertifikasi, serta pembiayaan perumahan hijau yang memungkinkan Indonesia mencapai target net zero emission untuk sektor perumahan pada 2050. Adapun, program ini dilakukan secara kolaboratif oleh berbagai pemangku kepentingan di bidang pembiayaan perumahan.
IGAHP juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perumahan terjangkau, mengatasi hambatan di sisi permintaan dan penawaran, serta menggabungkan teknologi rendah karbon dan Berkelanjutan ke dalam pengembangan sektor perumahan. Hal ini melalui integrasi desain dan teknologi hijau atau ramah lingkungan, sertifikasi bangunan hijau, pengembangan solusi densifikasi (perapatan), dan percepatan regenerasi perkotaan.
(zlf/zlf)