Pada Senin (28/8/2023), Bank Negara Malaysia mengumumkan bahwa bank-bank di Malaysia menghadapi risiko stabilitas keuangan terbatas akibat paparan terhadap pengembang properti raksasa China, Country Garden.
Melansir Reuters, Rabu (30/8/2023), paparan bank-bank di Malaysia terhadap anak perusahaan Country Garden di negara ini, yaitu Country Garden Real Estate Sdn Bhd (CGRE), ternyata tergolong kecil. Jumlahnya kurang dari 0,1% dari total pinjaman dan obligasi yang ada dalam sistem perbankan hingga bulan Juni 2023.
"CGRE membayar pinjaman mereka tepat waktu. Selain itu, grup perusahaan lokal yang terafiliasi dengan mereka juga memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban pembayaran mereka," jelas Bank Negara Malaysia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait Forest City, proyek properti di Malaysia senilai Rp 1.500 triliun, Country Garden menyatakan bahwa proyek ini tetap akan berjalan sesuai rencana. Selain itu, mereka juga mengklaim bahwa perusahaan memiliki aset yang cukup untuk mengatasi krisis yang dengan mereka hadapi.
Pernyataan ini dikeluarkan sebagai respons atas kekhawatiran mengenai kekuatan finansial perusahaan.
Menanggapi krisis tersebut, Bank Negara Malaysia juga mengingatkan lembaga-lembaga keuangan untuk mempertimbangkan kondisi pasar properti saat melakukan penilaian untuk pendanaan proyek pengembangan properti.
"Risiko dari unit-unit properti yang belum terjual dari proyek CGRE di Malaysia masih dapat diatasi," terang mereka.
Meskipun Country Garden menghadapi kesulitan dalam membayar kupon obligasi, Bank Negara Malaysia menyampaikan bahwa situasi ini tidak akan berdampak besar pada pemulihan ekonomi secara umum. Mereka juga yakin bahwa hal ini juga tidak akan menimbulkan dampak material terhadap aktivitas dan harga pasar properti secara keseluruhan di Malaysia.
Seperti diberitakan sebelumnya, pengembang properti raksasa China, Country Garden, dilaporkan sedang menghadapi krisis utang sebesar Rp 2.875 triliun yang berpotensi gagal bayar. Akibat krisis tersebut, proyek properti mereka di Malaysia, Forest City, yang telah berjalan sejak tahun 2014 terancam menjadi kota mati.
(dna/dna)