Rumah Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia (Wamenlu) Dino Patti Djalal yang berada di Kemang, Jakarta Selatan diduga dijadikan tempat operasi sindikat penipuan online. Hal ini disampaikan melalui akun Instagram miliknya pada Senin (28/8).
Dino menjelaskan, awal mula kejadian ini ketika salah satu rumah keluarganya disewakan kepada seseorang. Penyewa itu ternyata menggunakan KTP palsu saat menyewa rumah keluarga Dino.
Hal tersebut terungkap ketika ada tagihan listrik yang tak kunjung dibayar. Ketika Dino mengecek rumahnya ternyata sudah dalam keadaan rusak dan dipasangi peredam suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari jumlah tempat tidur yang terlihat, rumah ditinggali sekitar 30 orang. Seluruh jendela dan dinding ditutup busa kedap suara, dan menurut penjaga rumah sebelah, mereka tidak pernah keluar rumah (kecuali 3 orang)," tulisnya dalam sebuah caption Instagram, dilihat detikcom, Rabu (29/8/2023).
![]() |
"Dari bukti produk-produk yang tertinggal di rumah, para pelakunya nampaknya imigran dari luar negeri yang berbahasa Mandarin. Para penjahat ini semuanya sudah kabur, dan rumah sudah kosong, ditinggal dalam keadaan rusak. Diperkirakan mereka kabur 3 bulan lalu," tambahnya.
Dino sendiri sudah melaporkan kasus ini ke Kapolres Jakarta Selatan. Adapun, Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Y Kanitero mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi tersebut. Dia membenarkan pelapor dalam hal ini Dino Patti Djalal eks Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat.
David mengatakan pihaknya sudah mengecek rumah yang dimaksud. Dari hasil pengecekan, didapati puluhan kasur di rumah tersebut. Selain itu, ventilasi udara juga sudah dipasang peredam.
"Bapak Dino Patti Djalal selanjutnya bersama-sama piket fungsi dan pawas masuk ke dalam rumah tersebut, dan di dalam ditemukan kasur kurang lebih 30 buah dan meja yang sudah di buat bilik kurang lebih 20 buah, dan kondisi rumah semua jendela serta ventilasi udara sudah di pasang peredam," ujarnya dikutip dari detikNews, Rabu (29/8/2023).
David belum bisa memastikan apakah rumah tersebut memang dijadikan tempat basecamp online scam atau bukan. Saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus yang ada.
"Dari pihak Polsek atau dari kepolisian tidak bisa memastikan bahwa itu adalah penipuan online. Dari awal kami sampaikan tuh, kita nggak bisa membuktikan bahwa itu penipuan online. Sudah kosong tempatnya, hanya tersisa barang barang," jelasnya.
![]() |
Hanya saja, lanjut David, penyewa melakukan pemalsuan KTP saat menyewa rumah milik Dino Patti Djalal. Dari hasil pengecekan, KTP yang diserahkan tidak teregistrasi.
"Hanya saja dugaan untuk pemalsuan KTP ada. Karena saat KTP itu diserahkan ke kita, dugaan pemalsuan itu ada. Dugaannya itu sementara. Kalau pencurian nggak, kalau penipuan online juga nggak, belum ada buktinya. Yang mendekati pemalsuan KTP karena tidak teregistrasi," paparnya.
Sementara itu, Wakasat Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Hendrikus Yossi menuturkan, dari keterangan Dino Patti Djalal, rumahnya itu sudah disewa oleh orang berinisial JS untuk satu tahun.
Akan tetapi, pihak keluarga tidak mengetahui peruntukan rumah tersebut dipakai untuk apa. Termasuk ART Dino yang tidak pernah melihat kegiatan di dalam rumah tersebut.
"Tapi tidak mengetahui peruntukannya disewa untuk kegiatan atau aktivitas apa. Nah selama ini rumah tersebut diserahkan perawatan kepada ART Pak Dino dengan inisial K," tuturnya dikutip dari detikNews.
Hendrikus mengatakan ada perantara dalam proses penyewaan rumah tersebut. Polisi masih mendalami peran perantara berinisial C atau W ke penyewa JS.
"Nah memang sebelum sampai ke JS ada perantaranya yaitu inisial C atau W, nah sedang kami telusuri sedang kami dalami C atau W ini perannya selain sebagai perantara apakah peran lainnya," ucapnya.
(dna/dna)