Bayang-bayang 'Kota Hantu' Malaysia Imbas Country Garden Utang Rp 2.875 Triliun

Bayang-bayang 'Kota Hantu' Malaysia Imbas Country Garden Utang Rp 2.875 Triliun

Dana Aditiasari - detikProperti
Sabtu, 26 Agu 2023 08:00 WIB
Bangunan tempat tinggal yang menjulang tinggi di pulau buatan Selat Johor antara Malaysia dan Singapura. Saat ini bangunan tersebut kosong melompong bak kota hantu.
Foto: AFP via Getty Images/MOHD RASFAN
Jakarta -

Raksasa properti China, Country Garden tengah mengalami banyak masalah. Selain utang US$ 191 miliar atau setara Rp 2.875 triliun yang berpotensi gagal bayar.

Krisis utang itu telah menjadi berita utama global karena perusahaan tersebut telah menjadi pengembang terbesar di negara tersebut berdasarkan nilai penjualan sebelum tahun 2023.

Pekan lalu, perusahaan ini menghentikan perdagangan hampir selusin obligasi dalam negeri, membuka jalan bagi negosiasi utang dan kemungkinan restrukturisasi, karena harga sahamnya anjlok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan sekarang memiliki masa tenggang 30 hari yang dilaporkan hingga awal September untuk membayar utangnya sebelum dianggap gagal bayar.

Utang itu juga menyebabkan masalah baru yakni ada 1 juta unit rumah yang mangkrak gegara masalah yang dihadapi oleh Country Garden.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari Reuters, Jumat (25/8/2023), Country Garden kini masih punya proyek 1 juta unit rumah untuk diselesaikan, menurut Bank Nomura asal Jepang. Belum diketahui secara umum apakah proyek itu terhenti karena keadaan finansial.

Krisis Utang Country Garden Berdampak ke Proyek di Malaysia dan Australia

Proyek bisnis dan konstruksi perusahaan terutama terkonsentrasi di kota-kota di seluruh China daratan, tetapi memiliki anak perusahaan di Malaysia yang juga mengawasi tiga pengembangan di negara bagian selatan Johor.

Mengutip Channel News Asia, Kamis (24/8/2023), anak usaha Country Garden ini juga menaungi mega proyek andalan perusahaan senilai US$ 100 miliar atau setara Rp 1.500 triliun (kurs Rp 15.000/US$) yang diberi nama Forest City di Gelang Patah dan pengembangan pesisir lainnya, Danga Bay, dekat Johor Bahru yang memiliki nilai pengembangan bruto sebesar US$ 18 miliar atau Rp 270 triliun.

Di belahan bumi lainnya, masih mengutip CNA, menurut laporan berita di Australia, perusahaan China yang terkepung itu menawarkan untuk menjual 150 hektar lahan Windermere yang belum dikembangkan dengan harga yang diminta sebesar A$ 250 juta (S$ 218 juta).

Sebuah laporan oleh Financial Review juga mengutip pengembang yang mengatakan bahwa mereka berencana untuk "mendivestasi" proyek terakhirnya yang tersisa di Australia - Wilton Greens Estate senilai A$ 2 miliar di Sydney.

Proyek Country Garden di Malaysia Jadi Kota Hantu

Gagal bayarnya Country Garden dikhawatirkan bakal berpengaruh pada berbagai proyek pengembang ini di luar China.

Benar saja, salah satu proyeknya yang berlokasi di Malaysia kini terancam mangkrak setelah lama diberitakan media lokal sebagai kota hantu.

Mengutip Insider, Jumat (25/8/2023), dibangun oleh Country Garden, Forest City bisa dibilang sebagai proyek yang sangat ambisius. Luasnya mencapai 1.740 hektar, atau empat kali luas negara kota Monaco. Sekitar 700.000 orang pada awalnya diperkirakan akan tinggal di kompleks pemukiman tersebut.

Namun pada tahun 2019, hanya sekitar 500 orang yang tinggal di sana, menurut laporan Foreign Policy tahun 2019.

Seorang ahli yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan mengatakan, populasi di kawasan tersebut telah berkembang menjadi beberapa ribu orang tapi masih kurang dari 5% dari jumlah penduduk yang diharapkan.




(dna/zlf)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads