Kandang kambing umumnya identik dengan bau, kotor, dan bangunan sederhana.
Namun, ada yang sedikit berbeda dengan kandang kambing yang berada di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Tuban, Jawa Timur.
Salah satu kandang kambing di sana dibuat dengan kayu jati asli serta lantai keramik alih-alih lantai tanah atau bambu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, bagian atapnya menggunakan atap seng dan terdapat beberapa lampu di atasnya sehingga memiliki penerangan yang cukup.
Tak hanya itu, di dekatnya juga ada dapur yang digunakan untuk membuat susu untuk anak kambing. Bahkan di dalam kandang kambing itu juga ada televisi sehingga menghadirkan kesan mewah.
Sebelumnya, kandang kambing ini sempat viral di TikTok setelah diunggah oleh pemiliknya melalui akun @nyonyasega. Sebagai informasi, detikcom telah mendapat persetujuan untuk mengutip video tersebut.
detikcom telah merangkum beberapa fakta terkait kandang kambing mewah tersebut. Berikut fakta-faktanya.
1. Suka dipakai untuk menonton wayang
Kandang kambing ini kerap didatangi warga untuk sekedar menonton wayang hingga karaoke. Selain itu, pemilik kandang kambing ini juga menyediakan minuman dan makanan ringan gratis kepada warga yang datang.
"Iya, setiap hari full wayang sampai jam 3 pagi jam 2 pagi, jadi nggak perlu kayak harus nungguin setiap malam sampai pagi, nggak. Karena banyak juga pengunjung atau tetangga yang datang untuk menyaksikan hiburan-hiburan kayak nonton wayang di online," jelas Jericho, pemilik kandang kambing mewah ini ketika dihubungi detikcom, Rabu (23/8/2023).
"Di sini kan ada fasilitas full wifi, kopi juga disediakan, langsung bikin sendiri di dapur khusus (kandang) kambing ini. Ada tvnya, ada sound system buat karaoke juga," tambahnya.
2. Alasan pemilik bikin kandang kambing modern
Pemilik kandang kambing mewah tersebut, Jericho, mengatakan bahwa kandang kambing itu dibangun setelah proses pemikiran yang cukup panjang. Bahkan, proses pembangunannya juga cukup lama, sekitar 1,5 tahun.
Jericho bercerita, ia merupakan seorang pegawai kontrak di salah satu instansi pemerintah selama hampir 9 tahun. Dirinya kemudian berpikir, apa yang harus dilakukan jika ia tidak lagi bekerja di tempat itu.
Kemudian terlintas lah di benak pikirannya kalau ia sudah tak bekerja di tempat kerjanya itu, ia akan pulang kampung dan hidup bersama keluarganya di Tuban sambil melakukan aktivitas lainnya, seperti bertani atau beternak. Meski demikian, Jericho mengaku masih ingin bermain bersama teman-temannya.
"Terus dipikir-pikir, saya masih muda, terus saya beternak, peternakan kalau di kampung itu kan masih tempatnya kotor, baunya nggak enak jadi misalkan saya bikin kandang itu teman-teman saya gimana caranya masih bisa ngumpul, masih bisa main buat nongkrong, nyaman gitu," tuturnya kepada detikcom, Rabu (23/8/2023).
"Terus saya mikir kenapa saya nggak bikinkan kandang yang konsepnya modern, bersih, estetik, dibuat nongkrong bisa, melihara kambing juga nggak mengganggu yang nongkrong. Akhirnya saya berpikir untuk membuat peternakan dengan konsep modern, milenial, buat anak zaman sekarang," katanya.
Setelah persiapan untuk membuat kandang kambing selesai, Jericho akhirnya keluar dari pekerjaan lamanya. Kini, Jericho telah menjadi peternak kambing. Selain kambing, ia juga menjadi peternak ayam potong yang lokasinya tak jauh dari kandang kambing miliknya.
3. Meski dekat rumah warga, kandang kambing nggak bau
Kandang kambing tersebut berada di dekat rumah warga. Bahkan, rumahnya berada persis di sebelah kandang tersebut. Meski demikian, tidak ada bau menyengat yang berasal dari kandang itu.
"Kalau kambing itu kan identik dengan baunya yang tidak enak, baunya yang menyengat, kalau di Jawa baunya bau lebus, tapi alhamdulillah di sini tidak mengganggu warga juga baunya. Dengan rumah istri saya, juga tidak tercium bau kambing sama sekali," ungkapnya.
Hal ini karena jarak tempat pembuangan kotoran dengan kamar kambing berjarak sekitar 1 meter. Adapun, kotoran yang keluar langsung ke tanah.
"(Kotoran langsung ke) tanah, tapi memang (tanah) disiapkan untuk kotoran kambing itu, setiap 3 hari sekali itu kita bersihkan, kita karungin, ini juga ada rencana kotoran kambingnya kita olah menjadi pupuk kompos yang benar-benar murni kompos," paparnya.
Jericho mengatakan, kandang kambing tersebut rutin ia bersihkan. Biasanya, ia dibantu oleh istrinya serta keluarganya untuk membersihkan kandang kambing.
Karena kandangnya suka didatangi warga, seperti untuk menonton wayang, intensitas membersihkan kandang kambing itu menyesuaikan orang-orang yang datang. Biasanya, lantai kandang kambing seminggu sekali dibersihkan.
"Tanahnya 3 hari sekali (dibersihkan), kambing dimandiin 3 hari sekali pakai sabun dan shampo terus kita hair dryer. Untuk pembersihan lantainya itu bisa seminggu sekali," ujar Jericho.
4. Biaya pembuatan kandang kambing capai Rp 400 juta
Jericho mengatakan dalam proses pembuatan kandang itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebab, ia melakukannya dengan cara bertahap. Adapun alasannya, karena membangun kandang kambing membutuhkan modal yang cukup banyak.
"Untuk menyiapkan bahan, tukang kerja, itu kurang lebih 1,5 tahun baru jadi (kandangnya), Itu pun juga nyicil-nyicil bahannya. Sebelum 1,5 tahun itu sudah menyiapkan kayunya dulu berapa, jadi nggak sekaligus langsung bikin, langsung jadi, itu nggak. Bertahap," jelasnya ketika dihubungi oleh detikcom, Rabu (23/8/2023).
Secara total, biaya yang Jericho keluarkan sekitar Rp 400 juta untuk membuat kandang kambing berukuran 20 x 8 meter tersebut. Biaya itu sudah termasuk bahan bangunan serta tukang yang mengerjakannya.
"Kalau untuk biayanya, kalau ditotal-total itu bisa sampai Rp 400 juta, ini baru kandangnya ya, belum kambingnya. (Sudah termasuk) kayu, keramik, terus pondasi, sama kayak paku, baut kurang lebih sekitar Rp 400 jutaan. Iya, sudah sama tukang yang ngerjain," ungkapnya.
(dna/dna)