Pengalaman liburan yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi mimpi buruk bagi seorang pengunjung yang memesan penginapan selama 4 minggu di kota pantai yang indah.
Impian mendapatkan ketenangan dan kenyamanan malah berujung pada berbagai masalah, seperti kebisingan yang memicu migrain, sofa berbau urin hewan, dan shower yang bocor.
Kota pantai Walberswick dan Southwold, terpisah oleh Sungai Blyth, adalah tempat yang tampaknya tidak lekang oleh waktu. Kecantikan alam yang masih asli tampak dari padang rumput berbunga dan lahan gambut yang direklamasi, serta pemandangan kapal layar kuno dan kawasan nelayan di pelabuhan Southwold. Namun, liburan keluarga yang diharapkan penuh ketenangan berubah menjadi bencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah bermula saat Alex Brummer dan keluarganya memutuskan untuk menghabiskan liburan mereka selama 4 minggu.
Mereka memilih untuk menginap di Suffolk Secrets, sebuah agen penyewaan terkemuka, agar dapat menikmati liburan musim panas di rumah dan menikmati keindahan Inggris.
Namun, harapan mereka akan ketenangan dan kenyamanan hancur saat mereka tiba di penginapan tersebut.
Suffolk Secrets menawarkan rumah yang ditata dengan baik di Walberswick, sebuah desa yang indah dan tenang di seberang sungai di Southwold.
Namun, ketika mereka tiba, mereka langsung dihadapkan pada kenyataan pahit: terdapat proyek konstruksi besar-besaran di dekat penginapan mereka.
Suara bising dari alat berat dan pekerjaan konstruksi menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan. Terlebih lagi, masalah seperti layanan TV yang buruk, sofa yang berbau tidak sedap, dan masalah lainnya juga mengganggu liburan mereka.
Meskipun mereka telah mengeluarkan biaya sebesar Β£ 10.000 atau sekitar Rp 195 juta (asumsi kurs Rp 19.463 per pound sterling), pengalaman mereka jauh dari yang diharapkan.
Brummer dan keluarganya terpaksa menghabiskan liburan dengan suara gemuruh buldoser, penggali dan truk yang bergerak maju-mundur, mengeluarkan peringatan keselamatan bernada tinggi.
Gangguan ini juga berasal dari teriakan pekerja dan suara palu mekanik yang menggelegar.
![]() |
Ia juga menyampaikan keluhan kepada pemilik properti terhadap layanan TV yang buruk, sofa yang berbau urin hewan, shower yang bocor, sistem air panas yang bermasalah, dan wabah tawon yang mengganggu.
Pemilik properti menjelaskan bahwa ia sudah mengetahui bahwa akan ada pekerjaan konstruksi, namun tidak mengetahui dengan pasti tanggalnya.
Brummer pun mencoba menghubungi agen penyewaan, Suffolk Secrets, namun tanggapan yang mereka dapatkan tidak memuaskan.
Meskipun agen memberikan pengembalian sebesar 20% dari biaya sewa sebagai kompensasi, hal tersebut tidak mampu mengatasi gangguan yang mereka alami.
Kisah ini mengungkapkan pentingnya komunikasi yang baik antara agen penyewaan dan penyewa. Keterbukaan mengenai kondisi properti dan proyek-proyek terkait di sekitarnya adalah hal yang penting agar penyewa tidak mengalami kekecewaan seperti kasus ini.
Kisah ini juga menjadi peringatan bagi kita semua bahwa liburan yang diharapkan menyenangkan tidak selalu berjalan sesuai rencana. Meskipun terjadi di dalam negeri, pengalaman buruk seperti ini dapat mengganggu kesenangan liburan.
(dna/dna)