Jakarta -
Banyaknya pengembangan kota mandiri atau township di koridor barat Jakarta terus membuat kawasannya terus berkembang hingga mendorong perkembangan value produk properti hingga opportunity untuk pengembangan produk komersial.
Salah satunya seperti Kota Gading Serpong yang telah menjadi destinasi untuk hunian, berbisnis, maupun lifestyle.
Hingga saat ini Kota Gading Serpong terus berkembang sebagai alternatif kota satelit ibukota dengan perkembangan aksesibilitas yang kian mudah seiring perkembangan infrastruktur yang didukung juga dengan sarana transportasi publik yang lengkap.
Aksesibilitas yang tinggi ini membuat areanya menjadi mudah dijangkau dari seluruh wilayah Jabodetabek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Infrastruktur, fasilitas kota, sarana dan prasarana terus mendorong pengembangan proyek residensial dan komersial.
Hal itu membuat kawasannya terus dipadati oleh penduduk yang menetap maupun transit dan difavoritkan oleh masyarakat Jabodetabek sebagai meeting point yang strategis.
Aksesibilitasnya ditopang oleh keberadaan jalan tol Jakarta-Merak, tol JORR W2 ruas TB Simatupang, tol Serpong-Balaraja (Serbaraja), dan akan segera beroperasi akses langsung Boulevard Gading Serpong yang terkoneksi dengan Township BSD City pada tahun 2024 yang juga terhubung ke tol Serbaraja.
Berbagai perkembangan ini membuat wilayahnya menjadi economic hub yang ramai dan menjadi pusat ekonomi di Tangerang Raya hingga Jabodetabek. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, ada 11.223 usaha kuliner di seluruh Indonesia dan kawasan ini masuk ke dalam 10 provinsi dengan usaha kuliner terbanyak di Indonesia.
Pandemi COVID-19 juga terus menghadirkan berbagai adaptasi hingga menciptakan tren baru termasuk untuk kegiatan bisnis dan lifestyle. Salah satu tren yang berkembang adalah kebutuhan akan outdoore space yang mulai banyak diterapkan untuk aktivitas bisnis, kuliner, hingga hiburan.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Tren ini juga menjadi pertimbangan pengembang saat mengonsep dan menghadirkan produk komersial terbarunya. Pengembang Paramount Land misalnya, menghadirkan produk komersial terbaru yang mengikuti kebutuhan dan tren tersebut melalui produk Hampton Square @Manhattan District.
Manhattan District dikonsep untuk menjadi commercial epicenturm seluas 22 ha yang vibrant untuk menghadirkan full of experience. Kawasan ini diperkenalkan sejak tahun 2021 lalu dengan dibagi menjadi empat area: Lifestyle Hub, Festive Grden, Business Loft, dan Thematic Shophouses. Lokasinya berada di 30 klaster hunian yang sudahh hidup dengan traffic lebih dari 1.500 kendaraan setiap jamnya.
"Respon pada kebutuhan dan perkembangan tren seperti ini yang membuat produk di Manhattan District bisa terserap dengan baik seperti Hampton Promenade, Madison Grande, Hampton Avenue, dan dalam waktu dekat akan dihadirkan Hampton Avenue Studio. Kami juga akan memperkenalkan Open Concept Lifestyle Mall dan ini merupakan inovasi merespon kebutuhan dan perkembangan pasar," ujar M. Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land.
Bukan hanya menyiapkan produk, strategi lainnya yaitu menghadirkan anchor tenant untuk menjadi magnet kawasan yang akan menciptakan crowded di kawasannya. Anchor tenant yang telah digandeng Black Owl yang akan buka bulan Mei 2024 dan perusahaan Blve Print yang akan mengelola kawasannya secara profesional.
"Kesuksesan kami menghadirkan produk-produk ini tidak terlepas dari riset dan perencanaan yang matang. Jadi bukan hanya menawarkan produk tapi kami juga menyiapkan kawasannya dengan perencanaan hingga 5-10 tahun ke depan untuk long term sustainable business, membangun captive market, dan konsep komersial yang tepat," imbuhnya.
Inovasi yang ditunjang dengan konsep produk yang tepat membuat produk komersial yang dihadirkan Paramount selalu diserap pasar dengan baik. Konsep yang menarik ini juga membuat Manhattan District meraih penghargaan Golden Property Awards 2023 sebagai The Most Innovative Commercial Development.