Jakarta Terancam Tenggelam, Bagaimana Atasinya?

Dana Aditiasari - detikProperti
Senin, 21 Agu 2023 13:32 WIB
Foto: Istimewa/ Unsplash.com
Jakarta -

Selain masalah polusi yang tengah melanda, ibu kota Jakarta juga tengah menghadapi ancaman tenggelam. Ancaman Jakarta tenggelam terutama dipicu tingginya penggunaan air tanah hingga terkikisnya permukaan daratan oleh gelombang laut, atau yang biasa dikenal dengan istilah abarasi.

Data Balai Konservasi Air Tanah, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, penurunan tanah di sekitar Tanjung Priok adalah sebesar 0,8 cm per tahun. Sementara di Jakarta Utara ada wilayah yang terpantau lebih cepat mengalami penurunan muka tanah seperti di Pluit mencapai 8,6 cm per tahun.

Terdapat sumur pantau untuk melihat penurunan muka tanah di daerah Banjir Kanal Timur (BKT). Sumur tersebut memiliki kedalaman 300 meter sejak 1997, penurunan rata-ratanya 1,64 cm per tahun, tapi dalam 10 tahun terakhir dia sebut penurunannya melandai.

Bila tak ditanggulangi serius, ancaman Jakarta tenggelam bisa saja benar-benar terjadi. Rumah-rumah di pesisir tak bisa lagi ditempati dan kualitas air tanah menurun.

Untuk mencegahnya, pemerintah tentu tak bisa bergerak sendiri. Butuh dukungan masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam menanggulangi ancaman tersebut.

Salah satu bentuk nyata yang bisa dilakukan adalah revitalisasi kawasan hutan mangrove pantai utara DKI Jakarta, sekaligus menginisiasi sebuah gerakan menanam pohon mangrove seperti yang dilakukan Emil Salim Institute bersama dengan Komunitas Masyarakat Mangrove Muara Angke (Komma).

Emil Salim mengatakan, revitalisasi kawasan hutan mangrove pantai utara DKI Jakarta dapat memberikan kontribusi bagi terciptanya kelestarian Indonesia umumnya, dan pantai utara Jakarta khususnya.

Sebab menurutnya cita-cita besar ini tidak akan pernah terwujud tanpa kerja sama yang baik antara berbagai pihak.

"Semoga ini dapat menjadi langkah awal menuju Lestarinya Indonesia di 2045 pada saat Indonesia merayakan 100 Tahun Kemerdekaannya dan tahun-tahun berikutnya," kata Emil Salim belum lama ini.

Bersambung ke halaman selanjutnya.




(dna/dna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork