Sebuah rumah di Lahaina, Maui selamat dari bencana kebakaran dahsyat yang melanda Hawaii. Rumah itu viral karena utuh di tengah-tengah rumah dan bangunan lain yang hancur jadi abu.
Kenapa bisa rumah tersebut utuh meski ada bencana dahsyat yang menerjang Hawaii pada pekan lalu itu?
Susie Kocher, penasihat kehutanan untuk University of California menyebut, atap rumah yang paling berkontribusi pada mudah tidaknya rumah bisa terbakar. Atap bisa menjadi ruang pendaratan yang luas untuk bara api. Sehingga, bila atap terbakar, bisa jadi semua akan ikut terbakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penulis panduan soal pencegahan rumah terhadap kebakaran hutan ini mengatakan, atap yang berbahan aspal sama baiknya dengan yang berbahan logam dalam hal ketahanan terhadap api kelas A.
Diketahui pemilik rumah yang dikenal dengan 'rumah atap merah' ini baru merenovasi rumahnya sebelum kebakaran terjadi. Salah satu struktur yang direnovasi adalah atap. Pemilik rumah mengganti atap yang awalnya berbahan dasar kayu menjadi campuran aspal.
Para ahli menyarankan agar pemilik rumah membersihkan vegetasi yang mudah terbakar dalam radius 5 kaki dan menggantinya dengan fitur hardscape seperti paving stone atau kerikil.
"Jika ada semak-semak, terutama yang mudah terbakar, berada tepat di samping rumah dan bara api membakarnya, panasnya dapat memecahkan jendela dan langsung masuk ke dalam rumah," kata Susie dikutip dari Seattle Times, Senin (21/8/2023). .
Rumah itu mungkin juga mendapat manfaat dari fakta bahwa itu tidak terlalu dekat dengan properti tetangga, katanya, menunjukkan bahwa itu masing-masing dibatasi di tiga sisi oleh laut, jalan dan lahan kosong seperti taman.
![]() |
"Salah satu sumber bahan bakar terbesar adalah rumah," katanya. "Jadi ketika satu rumah naik, jika yang lain sangat dekat, pancaran panasnya bisa menangkap rumah lainnya." ujar dia.
Sementara itu, Stephen Quarles, Penasihat Emeritus UC Cooperative Extension mengatakan, risiko akan lebih besar ketika bangunan yang terbakar berjarak 30 kaki (6 meter) atau kurang.
Sebuah rumah berlantai dua berdiri tegak dan utuh di tengah rumah-rumah lain yang habis dilalap api kebakaran di Maui, Hawaii. Rumah itu baru saja direnovasi oleh pemiliknya Dora Atwater Milikin.
Saat merenovasi rumahnya, Dora mengganti atap dengan bahan aspal dan logam berat. Sebelumnya, rumah itu memiliki atap berbahan kayu dan timah. Mereka kemudian tanah dengan batu hingga garis bawah atap, yang menjorok 36 hingga 40 inci.
Mereka juga mengurangi dedaunan yang biasanya memenuhi rumahnya. Lagi-lagi bukan karena ada pikiran mengurangi risiko kebakaran, tetapi karena mereka khawatir rayap akan menyebar ke rangka kayu, katanya.
"Kami menyukai bangunan tua, jadi kami hanya ingin menghormati bangunan itu," katanya. "Dan kami tidak mengubah bangunan itu dengan cara apa pun - kami hanya merestorasinya." ujar Dora.
(zlf/zlf)