Biar Pengembang RI Nggak Bernasib Seperti Raksasa Properti China

Biar Pengembang RI Nggak Bernasib Seperti Raksasa Properti China

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Minggu, 20 Agu 2023 07:38 WIB
Evergrande
Foto: Tim Infografis
Jakarta -

Memiliki usaha properti yang sukses tentu mimpi kebanyakan orang. Untuk dapat melakukannya pasti diperlukan formula yang pas.

Kabar bangkrutnya raksasa properti asal China, Evergrande bisa saja menjadi motor agar para pengusaha lebih jeli dalam menjalankan usahanya. Lantas, bagaimana caranya agar perusahaan properti terhindar dari kerugian atau bahkan hingga bangkrut?

Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI), Joko Suranto mengatakan, salah satu hal penting yang harus dilakukan adalah perencanaan yang matang. Dengan perencanaan yang matang ketika membangun sebuah hunian, tentunya akan membuat hunian terserap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perencanaan itu salah satunya menggunakan data yang valid yang terukur sehingga ketika pembangunan itu secara market, secara finance internal itu lebih terukur dan terjaga kesinambungannya," tuturnya kepada detikcom, Sabtu (19/8/2023).

Melalui data yang dimiliki tersebut juga bisa dilakukan pengukuran terhadap beban pembiayaan yang akan mampu dikelola sebuah perusahaan dengan tingkat penjualan yang ada. Dengan begitu, beban kewajiban yang harus dibayar tidak akan melebihi pendapatan yang ada sehingga tekanan cash flow-nya bisa lebih baik. Selanjutnya, pastikan target pasar yang dibidik sesuai.

ADVERTISEMENT

"Dengan begitu, maka pembiayaan atau proyek yang dijalankan itu segera terserap dan ketika memang secara pertumbuhan sudah terjaga maka baru bisa melakukan variasi-variasi terhadap beberapa produk yang mungkin lebih lebar," paparnya.

Sementara itu, Pengamat dan Ahli Properti Steve Sudijanto mengatakan hal yang paling utama dalam membangun sebuah hunian adalah perhatikan selera pasar yang ada. Misalnya seperti lokasi properti, harga yang ditawarkan, hingga model yang diminati oleh pasar.

"Contoh anak Gen Z dan Gen Milenial suka membeli rumah atau apartemen yang sudah lengkap dengan furniture dan air-conditioning, kitchen set dan lemari es atau kulkas," ujarnya kepada detikcom.

Sebagai informasi, Evergrande telah mengajukan kebangkurtan Bab 15 ke Pengadilan New York, Amerika Serikat. Perusahaan juga mengajukan permohonan perlindungan kebangkrutan dan restrukturisasi utang-utangnya. Adapun, utang yang tak mampu dibayar oleh Evergrande mencapai US$ 330 miliar atau sekitar Rp 4.950 triliun (kurs Rp 15.000).

Dalam pengajuan di pengadilan kebangkrutan Manhattan, Evergrande mengatakan sedang mencari pengakuan atas pembicaraan restrukturisasi yang sedang berlangsung di Hong Kong, Kepulauan Cayman, dan Kepulauan Virgin Britania Raya.

Evergrande mengatakan kreditur mungkin bisa memberikan tanggapannya pada bulan ini terkait restrukturisasi, dengan kemungkinan persetujuan dari pengadilan Hong Kong dan British Virgin Islands pada minggu pertama bulan September. Perusahaan mengusulkan penjadwalan sidang pengakuan Bab 15 untuk 20 September.

(dna/dna)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads