Mungkinkah Kasus Evergrande Utang Rp 5.000 T Terjadi di RI? Ini Kata Pengembang

Mungkinkah Kasus Evergrande Utang Rp 5.000 T Terjadi di RI? Ini Kata Pengembang

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Sabtu, 19 Agu 2023 19:49 WIB
Evergrande
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Bangkrutnya raksasa properti China, Evergrande, membuat perusahaan properti melakukan refleksi. Bukan tak mungkin perusahaan properti di Indonesia bisa kolaps seperti Evergrande.

Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mewanti-wanti pengembang atau developer di Indonesia untuk berhati-hati dalam berbisnis. Jangan sampai, hal yang sama seperti Evergrande juga menimpa perusahaan properti Indonesia. Pada kurs 2021, utang Evergrande diperkirakan mencapai Rp 4.400 triliun (US$ 300 miliar).

"Kalau kita tahu, tidak semua sektor properti negara lain bisa bertahan karena COVID maupun ekonominya. Kita tahu di RRT ada perusahaan properti besar yang ambruk yang utangnya ngalahin APBN kita, sampai Rp 4.400 triliun (US$ 300 miliar kurs 2021). Utangnya 4.400 triliun rupiah. Sekali lagi lagi hati-hati mengenai ini, semuanya harus dikendalikan. Berapa backlog kita, jangan cuma bangun," tutur Jokowi dalam acara Munas Real Estate Indonesia di Hotel Sheraton, Gandaria, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2023) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto, hal tersebut bisa saja menimpa perusahaan properti di Indonesia. Walau demikian, atas kejadian yang menimpa Evergrande, kata Joko, kemungkinan para pemegang saham dan perbankan yang melayani pembiayaan akan melakukan review terhadap perusahaan properti yang bekerja sama dengannya untuk meminimalisir terjadinya hal serupa.

"Kemungkinan itu pasti ada. Namun, kalau kita lihat kinerja keuangan beberapa perusahaan properti utamanya yang besar-besar itu kan kewajiban utangnya kan tidak sejumbo itu kan, sehingga pastinya setelah ini para pemegang saham ataupun perbankan yang melakukan pembiayaan juga akan cepat-cepat mereview mungkin juga lebih meningkatkan kelas padaan dalam realisasi pembiayaan yang diberikan," ungkapnya kepada detikcom, Sabtu (19/8/2023).

ADVERTISEMENT

Ia menuturkan, kerugian yang dialami Evergrande tidak melulu dari sektor properti. Menurutnya ada sektor lainnya yang pembiayaannya kurang produktif, sehingga mempengaruhi kinerja keuangan dari bisnis propertinya.

"Apalagi Evergrande kan juga kerugiannya tidak melulu dari sektor properti. Nah itu mungkin juga yang menjadi beban karena kalau pembiayaannya tidak fokus kan berarti ada side streaming, kemudian pembiayaan yang kurang produktif itu kan akhirnya menekan kinerja dari.. bahkan bisa juga memberi tekanan lebih kepada kinerja keuangan dari properti yang awal mulanya adalah sebagai backbone dari Evergrande," ujarnya.

Sebagai informasi, Evergrande telah mengajukan kebangkurtan Bab 15 ke Pengadilan New York, Amerika Serikat. Perusahaan juga mengajukan permohonan perlindungan kebangkrutan dan restrukturisasi utang-utangnya. Adapun, utang yang tak mampu dibayar oleh Evergrande mencapai US$ 330 miliar atau sekitar Rp 4.950 triliun (kurs Rp 15.000).

Dalam pengajuan di pengadilan kebangkrutan Manhattan, Evergrande mengatakan sedang mencari pengakuan atas pembicaraan restrukturisasi yang sedang berlangsung di Hong Kong, Kepulauan Cayman, dan Kepulauan Virgin Britania Raya.

Evergrande mengatakan kreditur mungkin bisa memberikan tanggapannya pada bulan ini terkait restrukturisasi, dengan kemungkinan persetujuan dari pengadilan Hong Kong dan British Virgin Islands pada minggu pertama bulan September. Perusahaan mengusulkan penjadwalan sidang pengakuan Bab 15 untuk 20 September.

Bulan lalu, Evergrande membukukan kerugian gabungan sebesar US$ 81 miliar untuk tahun 2021 dan 2022, memicu kekhawatiran investor tentang kelangsungan rencana restrukturisasi utang yang diusulkannya pada bulan Maret.

Pada hari Senin, unit kendaraan listriknya China Evergrande New Energy Vehicle Group (0708.HK) mengumumkan restrukturisasi yang diusulkannya sendiri.

Kerugian gabungan Evergrande NEV tahun 2021 dan 2022 hampir $10 miliar. Perdagangan saham China Evergrande pun dihentikan pada Maret 2022.




(zlf/zlf)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads