Mengenal Tradisi Angkat Rumah di Sulawesi & NTB, Budaya Unik Pindahan

Mengenal Tradisi Angkat Rumah di Sulawesi & NTB, Budaya Unik Pindahan

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Selasa, 15 Agu 2023 12:59 WIB
Tradisi Marakka Bola (Foto: Dok Warisan Budaya Takbenda Indonesia)
Foto: Tradisi Marakka' Bola (Foto: Dok Warisan Budaya Takbenda Indonesia)
Jakarta -

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Salah satu budaya kearifan lokal yang ada yaitu tradisi mengangkat rumah.

Tradisi ini memungkinkan karena rumah yang diangkat tidak terbuat dari semen dan beton. Rumah tersebut masih terbuat dari material alami, misalnya kayu. Selain itu, tradisi ini dilakukan oleh puluhan warga.

Namun, kini tradisi mengangkat rumah sudah jarang dilakukan. Sebab, sebagian rumah warga sudah terbuat dari semen dan beton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daerah mana saja ya yang masih ada tradisi mengangkat rumah? Berikut ini informasinya.

1. Hanta Uma Adat atau Uma Panggung, Dompu, NTB

Tradisi Hanta UmaTradisi Hanta Uma Foto: (Faruk Nickyrawi/detikcom)

Di Desa Saneo, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) terdapat tradisi gotong royong mengangkat rumah. Biasanya tradisi ini disebut dengan Hanta Uma Adat atau Uma Panggung.

ADVERTISEMENT

Hanta adalah bahasa Dompu yang berarti mengangkat atau memindahkan, sementara Uma adalah rumah. Maka dari itu, Hanta Uma adalah memindahkan rumah.

Dilansir dari detikTravel, Selasa (15/8/2023), rumah yang bisa dipindahkan adalah Uma Panggung atau rumah kayu, rumah adatnya warga Dompu yang masih digunakan untuk bertempat tinggal.

Dalam prosesnya, Hanta Uma harus dilakukan oleh banyak orang, bahkan sampai puluhan orang. Setiap orangnya akan mengambil perannya masing-masing.

Uniknya, hanta uma tidak sembarang dilakukan, harus ada panggita atau ahli khusus untuk mengarahkan warga agar posisi rumah yang diangkat tidak miring bahkan salah tempat. Rumah diangkat dengan menggunakan batangan kayu panjang yang telah diikat pada Ri'i (tiang rumah).

Warga yang ingin memindahkan rumahnya terlebih dahulu menginformasikan kepada warga lain melalui toa masjid. Di situ warga dengan sendirinya berbondong-bondong datang ke tempat rumah yang akan dipindahkan.

Setelah selesai memindahkan rumah dari tempat lama ke tempat baru, semua warga kemudian menikmati santapan yang sebelumnya telah disiapkan oleh pemilik rumah. Di moment inilah keakraban warga terjalin erat.

2. Masoppo Bola di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan

Dilansir dari detikSulsel, Selasa (15/8/2023) Masoppo Bola berarti memindahkan atau mengangkat rumah. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat setempat.

Tradisi ini dilakukan dalam rangka memindahkan rumah yang terbuat dari kayu secara gotong royong. Rumah tersebut dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.

Tradisi ini biasanya dilaksanakan pada hari Jumat yaitu setelah dilaksanakan salat Jumat. Sebelum mengangkat rumah, biasanya diawali dengan makan bersama, bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus menambah kekuatan.

Biasanya, pemilik rumah memindahkan rumah tersebut dengan alasan rumahnya telah terjual atau ada keluarga yang ingin membangun rumah di tempat tersebut. Tradisi Masoppo Bola masih dilestarikan di beberapa daerah, salah satunya di Kabupaten Bone.

3. Marakka' Bola, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan

Tradisi Marakka' Bola (Foto: Dok Warisan Budaya Takbenda Indonesia)Tradisi Marakka' Bola (Foto: Dok Warisan Budaya Takbenda Indonesia) Foto: Tradisi Marakka' Bola (Foto: Dok Warisan Budaya Takbenda Indonesia)

Marakka' Bola adalah tradisi untuk memindahkan rumah yang dilakukan beramai-ramai oleh masyarakat. Tradisi ini masih dilakukan di Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

Melansir dari situs Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia, kebudayaan.kemendikbud.go.id, Selasa (15/8/2023), tradisi Marakka' Bola juga dikenal sebagai Mappalette dan sudah berlangsung secara turun-temurun.

Warga yang hendak memindahkan rumahnya akan dibantu oleh warga sekitar dengan sukarela. Bobot rumah yang dipindahkan tentu saja tidak ringan, bisa puluhan ton. Jarak rumah yang dipindahkan ke lokasi baru juga biasanya tidak dekat.

Untuk memudahkan proses mengangkat rumah awalnya, bambu-bambu diikat di masing-masing tiang rumah. Ini nantinya menjadi alat bantu mengangkat rumah. Bambu tersebut dipanggul bersama-sama untuk mempermudah mengangkat rumah dan memindah ke lokasi baru.

Penyampaian pemindahan rumah cuma melalui pengumuman di masjid dan secara spontan masyarakat datang beramai-ramai. Setelah rumah selesai dipindahkan atau di tempat baru, kegiatan dilanjutkan dengan acara syukuran atau yang dikenal masyarakat Bugis dengan acara Baca Barazanji. Tujuannya agar rumah yang baru saja dipindahkan terhindar dari bencana dan malapetaka.

Tradisi lalu diakhiri dengan acara makan bersama sebagai bentuk ikatan silaturahmi yang erat antarwarga. Usai mengangkat rumah, warga menyantap makanan yang disediakan pemilik rumah. Hal ini juga dianggap sebagai imbalan dan ucapan terima kasih kepada seluruh warga yang rela meluangkan waktu untuk membantu memindahkan rumah.

4. Merawale, Minahasa, Sulawesi Utara

Selanjutnya ada tradisi Merawale di Minahasa, Sulawesi Utara, yaitu pindah rumah dengan cara diangkat secara beramai-ramai. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun.

Dilansir dari 20detik, Selasa (15/8/2023), ada beberapa alasan warga pindah rumah, salah satunya yaitu mencari lokasi strategis karena ingin membuka warung. Sebagai informasi, rumah yang diangkat merupakan rumah yang masih terbuat dari kayu.

Dalam proses pemindahannya, akan ada satu orang yang memberikan aba-aba. Mereka biasanya akan berhenti setiap 2-5 meter.

Bagi masyarakat Minahasa, tradisi ini memiliki makna yang sangat kuat, yaitu wujud kebersamaan bersosial masyarakatnya. Dalam tradisi ini tak ada seorang pun yang mendapat imbalan, hanya akan ada makan bersama sebagai ucapan terima kasih dari pemilik rumah.

Itulah beberapa tradisi angkat rumah di Indonesia. Semoga bermanfaat!




(zlf/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads