Struktur megah Romawi kuno bertahan selama ribuan tahun seolah jadi bukti kecerdikan insinyur Romawi, yang menyempurnakan penggunaan beton.
Tapi bagaimana bahan konstruksi mereka membantu menjaga bangunan kolosal seperti Pantheon yang memiliki kubah terbesar di dunia dan Colosseum berdiri selama lebih dari 2.000 tahun?
Mengutip CNN, Senin (14/8/2023), Beton Romawi dalam banyak kasus memang telah terbukti lebih tahan lama daripada padanan modern yang dapat rusak dalam beberapa dekade saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekarang, para ilmuwan di balik studi baru mengatakan mereka telah mengungkap bahan misteri yang memungkinkan orang Romawi membuat bahan konstruksi mereka begitu tahan lama dan membangun struktur yang rumit di tempat-tempat yang menantang seperti dermaga, selokan, dan zona gempa.
Tim studi, termasuk peneliti dari Amerika Serikat, Italia dan Swiss, menganalisis sampel beton berusia 2.000 tahun yang diambil dari tembok kota di situs arkeologi Privernum, di Italia tengah, dan komposisinya mirip dengan beton lain yang ditemukan. di seluruh Kekaisaran Romawi.
Mereka menemukan bahwa bongkahan putih pada beton yang disebut sebagai klas kapur memberi beton kemampuan untuk menyembuhkan retakan yang terbentuk seiring waktu.
Potongan putih sebelumnya diabaikan sebagai bukti pencampuran yang ceroboh atau bahan mentah berkualitas rendah.
"Bagi saya, sangat sulit untuk percaya bahwa (insinyur) Romawi kuno tidak akan melakukan pekerjaan dengan baik karena mereka benar-benar berusaha dengan hati-hati saat memilih dan memproses bahan," kata penulis studi Admir Masic, seorang profesor teknik sipil dan lingkungan di Institut Teknologi Massachusetts.
"Para sarjana menulis resep yang tepat dan menerapkannya di lokasi konstruksi (di seluruh Kekaisaran Romawi)," tambah Masic.
![]() |
Temuan baru ini dapat membantu membuat manufaktur beton saat ini lebih berkelanjutan, berpotensi mengguncang masyarakat seperti yang pernah dilakukan orang Romawi.
"Beton memungkinkan orang Romawi mengalami revolusi arsitektural," kata Masic.
"Orang Romawi mampu menciptakan dan mengubah kota menjadi sesuatu yang luar biasa dan indah untuk ditinggali. Dan revolusi itu pada dasarnya mengubah sepenuhnya cara hidup manusia," sambung dia.
(dna/zlf)