Rumah dengan harga di bawah Rp 200 juta di Jakarta sangat lah jarang. Tak heran, jika ada rumah dengan harga seperti itu menarik minat pembeli.

Salah satu Pengembang Kansa Residence, Zainal Abidin menuturkan, banyak pembeli yang kaget dengan harga rumah yang ditawarkan di perumahan tersebut, apalagi yang masih masuk daerah Jakarta.

Kansa Residence terletak di Kramat Jati, Jakarta timur. Salah satu harga rumah yang ditawarkan di sana ada di Kansa 4, harga rumahnya Rp 175 juta.

"Saat product ini terekspos mereka kaget, 'kok masih ada product harga segini di Jakarta?'," tutur Zainal kepada detikcom, Jumat (11/8/2023).

Menurutnya, banyak pembeli yang kaget akan hal tersebut karena mereka berpikir bahwa harga Rp 175 juta hanya uang muka atau down payment (DP)-nya saja. Padahal, itu adalah harga satu unit rumah.

Selain itu, kata Zainal, para calon pembeli berpikir harga rumah Rp 175 juta itu hanya akal-akalan developer atau pengembang saja. Jika pengembang sudah mendapatkan uang DP, ternyata harga yang ditawarkan aslinya bukan Rp 175 juta.

"Padahal nggak, memang segitu (harga rumah Rp 175 juta)," ungkapnya.

Lalu, ada juga yang berpikir bahwa rumah harga tersebut tidak berada di komplek atau cluster, melainkan di gang. Namun kenyataannya, rumah seharga Rp 175 juta itu berada di dalam komplek yang dijaga 24 jam oleh CCTV dan terdapat 7 orang satpam.

"Ini betul Jakarta Timur, ini betul wilayah Kramat Jati, bukan luar kota. Tapi pada saat mereka kita undang, mereka itu jarang sekali yang nggak closing, yang nggak beli, mereka kaget 'oh bener, oh cita-cita saya terealisasi dengan datang ke Kansa', 'ternyata nggak bohong harganya beneran Rp 175 juta'," ujarnya.

Dihuni Berbagai Kalangan

Di dalam cluster Kansa Residence terdiri dari 4 bagian, ada Kansa 1 yang dibangun pada 2016 sebanyak 150 unit, Kansa 2 pada 2017 sebanyak 66 unit, Kansa 3 2018 sebanyak 67 unit, dan Kansa 4 sebanyak 81 unit. Namun, semuanya sudah habis terjual. Untuk rumah seharga Rp 175 juta berada di Kansa 4 yang sampai saat ini masih tahap pembangunan.

Di Kansa Residence, ada berbagai kalangan menempati perumahan itu. Sebagian besar dihuni oleh kelas menengah ke bawah, kalaupun ada kelas menengah ke atas, kata Zainal, lebih banyak yang membeli untuk investasi.

"Pembeli di sini itu ada banyak, pedagang, tukang bakso, tukang martabak, tukang gado-gado itu seperti itu. Ada juga PNS, ada juga pegawai swasta, PNS ini cukup banyak, ada juga dosen di universitas UHAMKA, dosen UNINDRA yang lokasi nggak terlalu jauh dari lokasi. Jadi semua segmen," terangnya.

Meski rumah yang dijual merupakan rumah komersil, namun Zainal ingin bisa menjual dengan harga murah. Sebab, ia ingin semua kalangan masyarakat memiliki hunian dengan harga yang bisa dijangkau.

"Kami itu tidak sebatas komersil, tetapi bagaimana caranya masyarakat semua segmen bisa memiliki hunian karena kita itu bekerja tidak hanya bekerja mencari uang, tetapi bagaimana caranya beramal, menyenangkan orang," pungkasnya.

Sebagai informasi, rumah di Kansa 4 seharga Rp 175 juta memiliki luas 3x5 meter dan dibuat 2 lantai berupa mezzanine serta tanpa carport. Adapun, tanah tersebut juga memiliki luas yang sama yaitu 3x5 meter. Sementara jalan di depannya memiliki lebar sekitar 3,5 meter.

Nantinya, akan ada railing tangga di dalam rumah tersebut serta kusen jendela yang terbuat dari aluminium.

"Kita pakai keramik granit, closet duduk, pakai pintu baja, (dinding) hebel, satu rumah satu hebel, double dinding. Gentengnya kita pakai genteng metal spandek," kata Zainal saat ditemui detikcom di Kansa Residence, Jumat (11/8/2023).

Untuk airnya, di perumahan ini menggunakan air dari PDAM. Adapun listriknya 1.300 watt untuk tiap rumah.

"Kita gunakan air PDAM eksklusif jadi jaringannya itu khusus, jaringan sendiri, tidak gabung dengan air di luar komplek. Kalau listriknya setiap rumah, PLN 1.300 watt," paparnya.