Lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek bakal segera beroperasi dalam waktu dekat. Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjajal moda transportasi anyar itu bareng para artis dan influencer.
Sayang, segera beroperasinya LRT Jabodebek belum memberi dampak signifikan ke penjualan apartemen nempel stasiun (TOD) yang dibangun PT Adhi Commuter Properti (ADCP), anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
"Kalau dilihat penjualan unit apartemen TOD juga belum terlalu seperti yang diharapkan, seret," kata Senior Associate Director Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto saat berbincang dengan detikcom belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan, ada banyak faktor yang membuat penjualan unit apartemen TOD yang nempel stasiun LRT Jabodebek belum begitu moncer. Pertama adalah faktor operasional LRT Jabodebek yang sudah beberapa kali molor realisasi operasinya.
"LRT Jabodebek ini tertunda-tunda terus sehingga confidence orang juga belum sampai. Itu sangat pengaruh, walaupun sebenarnya itu hanya masalah waktu. Tapi orang jadi nggak terlalu tertarik untuk saat ini," sebut dia.
Faktor lainnya adalah fasilitas penunjang dan keberadaan pusat ekonomi di sekitar kawasan TOD yang belum terlalu lengkap. Pemburu rumah, lanjut dia, tentu tak hanya melihat soal akses ke transportasi umum, tapi juga kualitas bangunannya.
"Sekarang kalau kita lihat ada beberapa LRT City yang dikembangkan belum beroperasi saja udah banyak yang defect bangunannya. Bisa dilihat sendiri lah di beberapa proyeknya, belum jadi saja udah seperti itu. Kita tahulah untuk apartemen di segmen ini hingga saat ini belum ada yang kualitasnya memuaskan, yang menyebut affordable dari sisi kualitas belum sesuai espektasi," beber dia.
(dna/zlf)